PENAMPILAN PRODUKSI PASCA PEMOTONGAN DAN PENDUGAAN PERSENTASE KARKAS MELALUI BOBOT POTONG SAPI PO
Abstract
Penelitian berjudul penampilan produksi pasca pemotongan dan pendugaan persentase karkas melalui bobot potong sapi PO, bertujuan mengetahui potensi post mortem (setelah pemotongan) sapi Peranakan Ongole, khususnya dari penampilan produksi, yaitu meliputi: bobot karkas, persentase karkas, panjang karkas, lebar karkas, index konformasi karkas dan fleshing index (index perdagingan). Dikaji pula hubungan bobot potong untuk menduga bobot dan persentase karkas. Penelitian dilaksanakan di Rumah Potong Hewan (RPH) Kabupaten Ciamis. Materi yang digunakan yaitu 30 ekor sapi Peranakan Ongole jantan dengan umur 24 sampai 36 bulan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sapi Peranakan Ongole yang dipotong memiliki rataan penampilan produksi sebagai berikut : rataan bobot potong = 393,57 ± 47,79 kg. Rataan panjang karkas 155,27 ± 15,62 cm, lebar karkas 59,37 ± 6,72 cm, bobot karkas 190,77 ± 26,72 kg, persentase karkas 48,41 ± 2,08 kg, index konformasi karkas 0,39 ± 0,05 dan rataan fleshing index atau index perdagingan 1,23 ± 0,10. Hasil analisis regresi linier sederhana menyatakan hubungan antara bobot potong dan bobot karkas serta persentase karkas adalah Y = -17,937 + 0,530X dengan R2 = 0,90 dan Y = 44.174 + 0,011X dengan R2 = 0,061. Kesimpulan bahwa persentase karkas sapi PO masih dibawah 50%. Bobot Potong dapat untuk menduga bobot dan persentase karkas. Semakin berat bobot potong, semakin meningkat bobot dan persentase karkas sapi PO.