KARAKTERISTIK REPRODUKSI SEBAGAI DASAR SELEKSI KAMBING KEJOBONG DAN JAWA RANDU PADA KELOMPOK TANI TERNAK KAMBING DI KABUPATEN PURBALINGGA
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan karakteristik reproduksi kambing Kejobong dan Jawa Randu betina dewasa sebagai dasar seleksi ternak. Penelitian dilaksanakan di Kelompok Tani Ternak Ngudi Dadi Kecamatan Kejobong, Kelompok Tani Tresno Maju, dan Kelompok Tani Tunas Kencana Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada bulan Februari - Maret 2024. Penelitian menggunakan 30 ekor kambing Kejobong dan 30 ekor kambing Jawa Randu. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria kambing betina yang telah beranak minimal dua kali dan mempunyai cempe pra sapih berumur maksimal 60 hari. Variabel yang diteliti yaitu litter size, kidding interval, paritas, mortalitas, dan bobot pra sapih. Kambing Kejobong yang telah beranak minimal dua kali mempunyai litter size tunggal 40%, kembar dua 53,33%, dan kembar tiga 6,67%, rataan kidding interval 276 ± 30,92 hari, mortalitas 8%, serta rataan bobot pra sapih 5,43 ± 0,90 kg. Kambing Jawa Randu yang telah beranak minimal dua kali mempunyai litter size tunggal 20%, kembar dua 70%, dan kembar tiga 10%, rataan kidding interval 258 ± 21,72 hari, mortalitas 5,36%, serta rataan bobot pra sapih 6,41 ± 1,26 kg. Hasil penelitian menggunakan uji t pada variabel kidding interval dan bobot pra sapih menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kambing Kejobong dan Jawa Randu. Hasil penelitian menggunakan uji Chi Square pada variabel mortalitas tidak menunjukkan perbedaan antara kambing Kejobong dan Jawa Randu, sedangkan pada variabel litter size dan paritas menunjukkan perbedaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa karakteristik litter size, kidding interval, paritas, dan bobot pra sapih pada kambing Jawa Randu relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kambing Kejobong, sedangkan karakteristik dan mortalitas kambing Kejobong dan Jawa Randu relatif sama.
References
Budiarto, A., G. Ciptadi., A. R. I. Putri, dan Z. S. P. Yuwono. 2021. Tingkat Pemotongan Kambing Lokal Betina (PI0–PI1) di Kluster Tph Swasta Kediri. TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production 22(1):63-68.
Devendra, C. dan M. Burns. 1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis. Diterjemahkan oleh I.D.K.H.Putra. Penerbit Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Fandani, R. 2017. Pertumbuhan dan Dimensi Tubuh Anak Kambing Peranakan Etawah Sampai Lepas Sapih di Desa Solok Kecamatan Kumpeh Ulu. Tesis Magister, Fakultas Peternakan.
Ginting, S. P., dan F. Mahmilia. 2008. Kambing Boerka Kambing Tipe Pedaging Hasil Persilangan Boer x Kacang. Wartazoa 18(3):115-126.
Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. PT Grasindo, Jakarta.
Nuryadi, T. D. Astuti, E. S. Utami, dan M. Budiantara. 2017. Dasar-Dasar Statistik Penelitian. Gramasurya, Yogyakarta.
Priadana, M. S, dan D. Sunarsi. 2021. Metode penelitian kuantitatif. Pascal Books, Tangerang Selatan.
Rahmatullah, S. N., R. Swuandana, dan A. Sulaiman. 2022. Keragaman Sifat Kualitatif dan Kuantitatif Kambing Jawa Randu Betina pada Peternakan Rakyat dan Industri di Kalimantan Timur. Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia 7(2):91-97.
Rismawati, R., Y. Duma, dan P. Hamid. 2018. Produktivitas Induk kambing Kacang di desa Dolago Kabupaten Parigi Mautong. AgriSains 19(2):35-40.
Setiawan, D., S. A. Santosa, dan D. P. Candrasari. 2023. Profil Kambing Kejobong Paritas Litter Size dan Mortalitas Studi Kasus: Di KTT Ngudi Dadi Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan 26(2):124-137.