KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN DAN MORTALITAS CEMPE BERDASARKAN PARITAS INDUK PADA DOMBA LOKAL
Abstract
Penelitian berjudul karakteristik pertumbuhan dan mortalitas cempe berdasarkan paritas induk pada domba lokal, bertujuan untuk mengetahui performans bobot lahir, Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH), dan bobot sapih serta mortalitas cempe pra-sapih domba lokal, pada paritas induk yang berbeda. Data diambil di UPTD-BPPTD Margawati Garut, Jawa Barat. Materi penelitian yang digunakan adalah 141 induk domba local Garut. Variabel yang diamati adalah bobot lahir, PBBH, dan bobot sapih serta mortalitas cempe pra-sapih pada paritas 1,2,3. Data yang diperoleh dikoreksi terhadap jenis kelamin dan tipe kelahiran. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data dianalisis menggunakan regresi. Hasil penelitian menunjukkan rataan dan simpang baku bobot lahir pada paritas 1,2 dan 3 masing-masing, paritas 1: 2,18 ± 0,47 kg; paritas 2 : 2,23 ± 0,52 kg., paritas 3 : 2,24 ± 0,51 kg. Rataan dan simpang baku PBBH pada paritas 1, 2 dan 3 masing-masing 0,10 ± 0,02 kg; 0,10 ± 0,04 kg dan 0,11 ± 0,03 kg. Rataan dan simpang baku bobot sapih pada paritas 1, 2 dan 3 masing-masing 10,99 ± 3,29 kg; 11,44 ± 3,32 kg dan 11,96 ± 3,29 kg. Rataan mortalitas paritas 1: 9,11 ± 22,9 kg; paritas 2 : 13 ± 28.6 kg, paritas 3 : 10,9 ± 26 kg. Hasil analisis regresi menunjukan tidak terdapat pengaruh yang nyata antara paritas dengan bobot lahir, PBBH, dan bobot sapih serta mortalitas cempe pra-sapih domba lokal (P>0,05). Persamaan regresi pengaruh paritas terhadap bobot lahir Y = 2,16 + 0,03 X dan R2 sebesar 0,004; terhadap PBBH Y = 0,09 + 0,005 X dan R2 sebesar 0,025; terhadap Bobot sapih Y = 10,49 + 0,49 X dan R2 sebesar 0,02 dan terhadap mortalitas Y = 9,21 + 0,90 X dan R2 sebesar 0,01. Berdasarkan hasil analisis regresi linier dapat disimpulkan tidak ada pengaruh paritas terhadap karakteristik pertumbuhan dan mortalitas cempe pra-sapih di UPTD-BPPTD Margawati Garut.
References
Campbell, J. R., dan Lasley, J.F. 1985. The Science of Animals that Serve Humanity. Ed. 3rd. Publication in the Agricultural Science. McGraw-hill.
Devendra, C. dan G. B. McLeroy. 1982. Goat and Sheep Production in the Tropics. 1st Ed. Oxpord University Press, Oxford.
Devandra, C dan M. Burns. 1994. Produksi kambing di daerah tropis. Diterjemahkan oleh IDK Putra. Penerbit ITB dan Universitas Udayana.
Dudi. 2002. Analisis Pengaruh efek tetap terhadap bobot badan prasapih domba priangan. Jurnal Ilmu Ternak 2(2) : 75-78.
Edey, T.N. 1983. A Course Manual in Tropical Sheep and Goat Production. Australia Universitas. International Development Program (AUIDP). Canberra.
Hafez, E. S. E and I. A. Dyer. 1969. Prenatal Growth. Animal Growth and Nutrition. Lea dan Febiger. Philadelphia.
Hafez, E.S.E., 2000. Reproduction in Farm Animals. 7th Edition. Lippincott Williams & Wilkins. Maryland. USA.
Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. Gramedia. Jakarta.
Heriyadi D., M. Novi, 2006. Ukuran-Ukuran Tubuh Domba Garut Jantan di UPTD Margawati Garut dan Daerah Sumber Bibit Domba di Kabupaten Bandung. Jurnal Ilmu Ternak. Vol. 6 NO.1,57-62.
Heriyadi, D. 2007. Sertifikasi Mutu Bibit Domba Garut. Bandung: Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. Fakultas Peternakan. Universitas Padjajaran.
Hinch, G. N., R. W. Kelly, J. I. Owens dan S.F. Croble. 1983. Pattern of Lamb Survival High Fecundity Boorola Flocks. Proc. Of The N. Z. Soc. Animal. Prod. 43 : 29-32.
Inounu, I. B., B. Tiesnamurti, Subandriyo dan H. Martojo. 1999. Produksi anak pada domba prolifik. Jurnal Ilmu Ternak 4(3): 25-38.
Priyanto, D dan Yulistiani, D. 2005. Estimasi Dampak Ekonomi Penelitian Partisipatif Penggunaan Obat Cacing dalam Peningkatkan Pendapatan Peternak Domba di Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor (Indonesia): Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. 12-13 september 2005. Hlm 512.
Rahmat, D., A. Anang., dan Dudi. 2007. Kecermatan Dugaan Respon Seleksi Bobot Badan Prasapih Domba Priangan Berdasarkan Catatan Tunggal Dan Catatan Berulang pada Uji Zuriat. Seminar Nasional Peternakan-Perikanan. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Bandung.
Ramsay K, D Swart, B Oliver and G Hallowell. 2000. An evaluation of the breeding strategies used in the development of the Dorper sheep and the improved Boer goat of South Africa. Di dalam: Galal S, Boyazoglu J, Hammond K, editor. Proceedings of the Workshop on Developing Breeding Strategies for Lower Input Animal Production Environments; Bella, Italy, 22-25 September 1999. Hal 339-345.
Schober, P., C. Boer, and L. A. Schwarte., 2018. Correlation Coefficients: Appropriate Use and Interpretation. Article in Anesthesia & Analgesia. Special Article. Volume 126 (5), 1763-1768.
Soeparno. 2009. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada Press. Yogyakarta.
Southey. 2003. Discreate Time Survival Analysis of Lamb Mortality In a Terminal Sire Composite Population. Jurnal Animal Sience: 81: 1339-1405.
Subandriyo, B. Setiadi, M. Rangkuti, K. Diwyanto, M. Doloksaribu, Leo P. Batubara, E. Romjali, Simoneliaser, dan E. Handriawan. 1998. Performa domba komposit hasil persilangan antara domba lokal Sumatera dengan domba rambut generasi pertama dan kedua. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 3(2): 78-86.
Sugiyono, 2006, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh, Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV. Alfabeta. Bandung.
Turkson, P.K. dan Sualisu. 2005. Risk Factors For Lamb Mortality in Sahelian Sheep on Breeding Station in Ghana. Journal Animal Health and Production, 37: 49-64.