SUPLEMENTASI TEMULAWAK DAN BRATAWALI PADA STATUS LEKOGRAM AYAM BROILER

  • Annistia R Ulfah Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia
  • Mohandas Indradji Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia
  • Diana Indrasanti Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia
  • Agus Susanto Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia
  • Dadang Mulyadi Saleh Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia
  • R Singgih Sugeng Santosa Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia
Keywords: temulawak, bratawali, netrofil, eosinofil, limfosit

Abstract

Penelitian tentang suplementasi herbal dalam upaya peningkatan produktifitas ternak banyak sekali dipublikasikan, tetapi jarang sekali dalam penelitian tersebut menginformasikan analisis Lekogram, gambaran lekogram dapat menjelaskan status kesehatan ternak. Lekogram yang dianalisis dalam naskah ini adalah Netrofil, Eosinofil dan Limfosit. Penelitian dilakukan secara eksperimental, dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan, dengan masing-masing unit berisikan 5 ekor ayam broiler yang dipelihara selama 35 hari. Perlakuan berupa P1: Kontrol, dengan pakan broiler tanpa suplementasi, P2: Perlakuan Temulawak 2%+Bratawali 1%, mulai hari ke-11, P3; Perlakuan Temulawak 2%+Bratawali 1%, mulai hari ke-21, P4: Perlakuan Temulawak 1%+Bratawali 0,5%, mulai harike-11, P5: Perlakuan Temulawak 1%+Bratawali 0,5%, mulai hari ke-21. P6: Perlakuan pemberian suplemen antibiotik. Analisis deskriptif menunjukan pada gambaran Netrofil terjadi peningkatan melebihi standar normal, pada semua perlakuan. Pada jumlah Eosinofil semua perlakuan menunjukkan peningkatan dari jumlah standarĀ  normal, kecuali pada Perlakuan P1. Pada jumlah Limfosit, semua perlakuan menunjukkan masih dalam kisaran nilai normal. Peningkatan jumlah Netrofil pada semua perlakuan, dapat disimpulkan adanya aktifitas infeksi bakteri pada semua broiler percobaan, tetapi karena terjadi dalam semua kelompok dapat menjelaskan bahwa aktifitas infeksi bukan dipicu oleh pemberian suplementasi, melainkan introduksi dari lingkungan. Peningkatan jumlah Eosinofil disebabkan adanya aktifitas infeksi parasit, yang merupakan respon dari produk parasit dan kerusakan yang ditimbulkan, bisa jadi terjadi perubahan ekosistem dalam pencernaan yang meningkatkan aktifitas parasit endogen yang disebabkan pemberian suplementasi. Jumlah Limfosit yang tinggi, dapat menggambarkan adanya infeksi virus atau terjadinya infeksi kronis, masih normalnya jumlah Lekosit dibandingkan standar normal, memberikan informasi bahwa suplementasi dapat memperkuat daya tahan broiler.

References

Only Abstract
Published
2023-07-23
How to Cite
Ulfah, A., Indradji, M., Indrasanti, D., Susanto, A., Saleh, D., & Santosa, R. S. (2023). SUPLEMENTASI TEMULAWAK DAN BRATAWALI PADA STATUS LEKOGRAM AYAM BROILER. PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI AGRIBISNIS PETERNAKAN (STAP), 10, 93. Retrieved from http://jnp.fapet.unsoed.ac.id/index.php/psv/article/view/2243
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>