PENGARUH SUPLEMENTASI SELENIUM TERHADAP BOBOT TELUR DAN KUALITAS KERABANG AYAM NIAGA PETELUR
Abstract
Penelitiaan bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi selenium terhadap bobot telur dan kualitas kerabang telur. Materi penelitian menggunakan 140 ekor ayam petelur strain Hy-Line Brown umur 36 minggu, bahan penelitian adalah pakan basal, natrium selenit dan yeast selenit sebagai trace mineral. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan yang diujicobakan adalah suplementasi selenium anorganik dan organic di dalam pakan basal yaitu: S0: 0 (kontrol); S1: 0,2 mg/kg natrium selenite; S2: 0,4 mg/kg natrium selenite; S3: 0,6 mg/kg natrium selenite; S4: 0,2 mg/kg selenium yeast; S5: 0,4 mg/kg selenium yeast ; S6: 0,6 mg/kg selenium yeast dalam pakan basal. Setiap perlakuan diulang 5 kali, sehingga terdapat 35 unit percobaan. Masing-masing unit percobaan terdiri dari 4 ekor ayam niaga petelur. Peubah yang diukur meliputi:bobot telur, tebal kerabang, kekuatan kerabang dan spesifik grafitasi telur. Data yang diperoleh dianalisis variansi, apabila perlakuan berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil. Hasil analisis variansi menunjukkan suplementasi selenium berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot telur, namun berpengaruh tidak nyata terhadap tebal kerabang, kekuatan kerabang dan spesifik grafitasi telur (P>0,05). Ayam niaga petelur yang pakannya disuplementasi dengan natrium selenit sebanyak 0,2; 0,4 dan 0,6 mg/kg pakan serta yeast selenit sebanyak 0,4 mg/kg dalam pakan basal, menghasilkan bobot telur yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol, suplementasi yeast selenit 0,2 dan 0,6 mg/kg. Penelitian dapat disimpulkan suplementasi natrium selenit 0,2-0,6 mg/kg pakan atau yeast selenit 0,4 mg/kg pakan basal dapat meningkatkan bobot telur, akan tetapi belum meningkatkan kualitas kerabang telur.