PENGARUH SUPLEMENTASI SELENIUM TERHADAP BOBOT TELUR DAN KUALITAS KERABANG AYAM NIAGA PETELUR

  • Ibnu Hari Sulistyawan Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
  • Ismoyowati Ismoyowati Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
  • Nu’man Hidayat Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
  • Aras Prasetyo Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
Keywords: ayam niaga petelur, selenium, bobot telur, kualitas kerabang telur

Abstract

Penelitiaan bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi selenium terhadap bobot telur dan kualitas kerabang telur. Materi penelitian menggunakan 140 ekor ayam petelur strain Hy-Line Brown umur 36 minggu, bahan penelitian adalah pakan basal, natrium selenit dan yeast selenit sebagai trace mineral. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan yang diujicobakan adalah suplementasi selenium anorganik dan organic di dalam pakan basal yaitu: S0: 0 (kontrol); S1: 0,2 mg/kg natrium selenite; S2: 0,4 mg/kg natrium selenite; S3: 0,6 mg/kg natrium selenite; S4: 0,2 mg/kg selenium yeast; S5: 0,4 mg/kg selenium yeast ; S6: 0,6 mg/kg selenium yeast dalam pakan basal. Setiap perlakuan diulang 5 kali, sehingga terdapat 35 unit percobaan. Masing-masing unit percobaan terdiri dari 4 ekor ayam niaga petelur. Peubah yang diukur meliputi:bobot telur, tebal kerabang, kekuatan kerabang dan spesifik grafitasi telur. Data yang diperoleh dianalisis variansi, apabila perlakuan berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil. Hasil analisis variansi menunjukkan suplementasi selenium berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot telur, namun berpengaruh tidak nyata terhadap tebal kerabang, kekuatan kerabang dan spesifik grafitasi telur (P>0,05). Ayam niaga petelur yang pakannya disuplementasi dengan natrium selenit sebanyak 0,2; 0,4 dan 0,6 mg/kg pakan serta yeast selenit sebanyak 0,4 mg/kg dalam pakan basal, menghasilkan bobot telur yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol, suplementasi yeast selenit 0,2 dan 0,6 mg/kg. Penelitian dapat disimpulkan suplementasi natrium selenit 0,2-0,6 mg/kg pakan atau yeast selenit 0,4 mg/kg pakan basal dapat meningkatkan bobot telur, akan tetapi belum meningkatkan kualitas kerabang telur.

References

Arpasova H., Mellen M., Kacaniova M., Hascik P., Petrovic P., Cobanova K., Leng L. 2009. Effacts of dietary supplementation of sodium selenite and selenized yeast on selected qualitative parameters of laying hens eggs. Slovak J Anim Sci. 42:27-33. Butcher, G.D. and R.D. Miles. 2017. Egg Specific Gravity—Designing a Monitoring Program. https://edis.ifas.ufl.edu/pdf/VM/VM04400.pdf Cantor, A. H., P. D. Moorhead, and M. A. Musser. 1982. Comparative effects of sodium selenite and selenomethionine upon nutritional muscular dystrophy, selenium dependent glutathione peroxidase, and tissue selenium concentration of turkey poults. Poult. Sci. 6:478-485. Grieve D. 2004. Environmental stress and amelioration in livestock production. Australian Jurnal Expo Agricultural. 34: 285-295. National Research Council. 1994. Nutrient Requirements of Poultry. 9th rev. ed. National Academy Press, Washington, DC. Payne R. L., T. K. Lavergne, and L. L., Southern. 2005. Effect of inorganic versus organic selenium on Hen Production and selenium concentration. Poult. Sci. 84:232-237. Roberts JR. Factors affecting egg internal quality and egg shell quality in laying hens.2004. The Journal of Poultry Sci. 41:161-177. Yuwanta T. 1997. Hubungan Nilai Gravitasi Spesifik Telur terhadap kualitas dan daya tetas telur ayam Kampung. Buletin Peternakan. 2 (2): 85-95.
Published
2022-06-29
How to Cite
Sulistyawan, I., Ismoyowati, I., Hidayat, N., & Prasetyo, A. (2022). PENGARUH SUPLEMENTASI SELENIUM TERHADAP BOBOT TELUR DAN KUALITAS KERABANG AYAM NIAGA PETELUR. PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI AGRIBISNIS PETERNAKAN (STAP), 9, 122-127. Retrieved from http://jnp.fapet.unsoed.ac.id/index.php/psv/article/view/1600
Section
Articles