PENGARUH JENIS AKTIVATOR YANG BERBEDA TERHADAP KADAR UNSUR HARA MAKRO (NITROGEN, PHOSPHOR, DAN KALIUM) KOMPOS BERBAHAN BAKU FESES SAPI POTONG

  • Yuan Michael Chrisdiono Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman
  • Agustinah Setyaningrum Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman
  • Nur Hidayat Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman
Keywords: Aktivator, unsur hara makro (N,P,K), feses sapi potong.

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian aktivator yang berbeda terhadap kadar unsur hara makro nitrogen (N), phosphor (P), dan kalium (K) yang dapat dihasilkan dalam proses pengomposan. Materi penelitian yang digunakan untuk kompos sebanyak 18 unit percobaan yaitu, feses sapi potong ± 5.400 kg, aktivator 0,3%, abu 10%, serbuk gergaji 10%, dan kapur dolomit 2% dari berat feses. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan rancangan penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang dibedakan menjadi 3 perlakuan yaitu, A1 dengan penambahan 0,3% aktivator media bekas jamur merang, A2 dengan penambahan 0,3% aktivator media batuan, A3 dengan penambahan 0,3% aktivator media cair yang masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 6 kali. Hasil penelitian meunujukkan kadar unsur hara makro Nitrogen (N) (A1 0,71 ± 0,10%, A2 0,64 ± 0,09%, A3 0,81 ± 0,08%), Phosphor (P) (A1 0,14 ± 0,03%, A2 0,11 ± 0,03%, A3 0,14 ± 0,07%) dan Kalium (K) (A1 0,21 ± 0,01%, A2 0,20 ± 0,02%, A3 0,18 ± 0,03%). Penggunaan aktivator yang berbeda menunjukkan berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap kadar unsur hara makro nitrogen, tetapi tidak nyata (P>0,05) terhadap unsur hara makro phosphor dan kalium. Aktivator dengan media bekas jamur merang, media batuan, dan media cair menghasilkan kadar unsur hara makro sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam SNI, kecuali kadar kalium yang dihasilkan aktivator media cair. Aktivator media cair memiliki kadar nitrogen paling tinggi.

References

Badan Standarisasi Nasional 2004, Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik Domestik, SNI 19-7030-2004, LPMB :Bandung.
Irsyad, YMMU., dan D Kastono. 2019. Pengaruh Macam Pupuk Organik Cair dan Dosis Pupuk Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea mays L.). Vegetalika 8(4): 263-275.
Karyono, T., M Maksudi, dan Y Yatno. 2017. Penambahan Aktivator Mol Bonggol Pisang dan EM 4 dalam Campuran Feses Sapi Potong dan Kulit Kopi terhadap Kualitas Kompos dan Hasil Panen Pertama Rumput Setaria (Setaria splendida Stapf). Jurnal Sain Peternakan Indonesia 12(1):102-111.
Kidder, G. 1993. Methodology for Calibrating Soil Test. Soil and Crop Sci. Soc. Florida Proc. 52:70-73
Ruslinda, Y., A Andikmon., LR Ayu, dan H Gunawan. 2022. Pengaruh Tata Guna Lahan dan Daya Resap Tanah terhadap Kualitas dan Kuantitas Pengomposan Lubang Resapan Biopori (LRB). Jurnal Reka Lingkungan 10(2): 155-164.
Ruslinda, Y., R Aziz., N Sari, dan LS Arum. 2021. The effect of chopping raw material on composting result with the biopore infiltration hole method. In IOP Conference Series: Materials Science and Engineering 1041(1):012033).
Suryati dan Teti.2014. Bebas Sampah dari Rumah.Penerbit PT Agromedia Pustaka.
Zulkifli, B., D Poltje, dan SJS Rumajar. 2015. Perbandingan Campuran Effective Microorganism 4 (Em4) dengan Kotoran Kuda serta Campuran Effective Microorganism 4 (Em4) dengan Kotoran Ayam dalam Proses Komposting. Jurnal Poltekkes 4: 1–12.
Published
2024-08-28
How to Cite
Chrisdiono, Y., Setyaningrum, A., & Hidayat, N. (2024). PENGARUH JENIS AKTIVATOR YANG BERBEDA TERHADAP KADAR UNSUR HARA MAKRO (NITROGEN, PHOSPHOR, DAN KALIUM) KOMPOS BERBAHAN BAKU FESES SAPI POTONG. PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI AGRIBISNIS PETERNAKAN (STAP), 11, 187-192. Retrieved from https://jnp.fapet.unsoed.ac.id/index.php/psv/article/view/2709
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2