HUBUNGAN BOBOT TELUR DAN INDEKS TELUR DENGAN BOBOT TETAS PADA PERSILANGAN ITIK LOKAL

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antara berat telur dan indeks telur dengan bobot tetas. Materi penelitian adalah 100 butir telur yang dihasilkan induk itik Persilangan berumur ± 7-9 bulan dengan umur telur 1-5 hari. Metode penelitian adalah experimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang di teliti adalah P1 Persilangan Magelang-Magelang, P2 Magelang-Tegal, P3 Tegal Magelang, P4 Tegal-Tegal. Hasil analisis menunjukkan rata-rata berat telur P1 64,69g/butir, indeks telur 83,91% dan bobot tetas 37,80g/ekor, P2 berat telur 68,36, indeks telur 81,99 dan bobot tetas 43,07%, P3 berat telur 72,60gr indeks telur 81,64% dan bobot tetas 40,10g. P4 berat telur 68,67gr indeks telur 81,70% dan bobot tetas 40,40g. Hasil analisis variansi untuk bobot telur menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P˂0,05). Korelasi antara bobot telur dengan bobot tetas ditunjukan dengan persamaan Y=18,499+0,3755X dengan R²= 0,2437. Hasil analisis variansi indeks telur dan bobot tetas menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P˃0,05) yang ditunjukan dengan persamaan. Y= -0,3089X + 69,288 dengan R²= 0,0283. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin berat bobot telur akan semakin meningkatkan bobot tetas sampai bobot telur mencapai titik tertentu, setelah mencapai titik optimal, peningkatan bobot telur diikuti penurunan bobot tetas secara perlahan.