PERBAIKAN MUTU GENETIK MELALUI SELEKSI INDUK HASIL PERSILANGAN ITIK TEGAL DENGAN MAGELANG
Abstract
Penelitian bertujuan untuk memilih calon induk hasil persilangan pejantan itik Magelang dengan betina Tegal (Maggal) berdasarkan karakteristik produksi yaitu bobot tetas dan bobot badan umur empat minggu dan mengetahui respon seleksinya. Materi penelitian adalah calon induk itik Maggal pada generasi 1 (F1) sebanyak 48 ekor. Penelitian menggunakan rancangan pola tersarang dengan analisis ragam saudara tiri (half sibs) dan penaksiran mutu genetik menggunakan nilai pemuliaan (NP) individu. Setiap individu dihitung nilai pemuliaannya, kemudian hasil taksiran NP tersebut disusun berdasarkan peringkatnya. Pemilihan calon induk dilakukan dengan mempertahankan 25, 50 dan 75% dari total populasi. Hasil seleksi diperoleh dengan menaksir respon seleksi menggunakan intensitas seleksi yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan bobot tetas dan bobot badan umur empat minggu pada calon induk itik Maggal (F1) adalah 42,94 ± 2,86 g dan 560,89 ± 121,71 g. Heritabilitas bobot tetas dan bobot badan umur empat minggu adalah 0,39 ± 5,89 dan 0,61 ± 0,11. Penaksiran respon seleksi berdasarkan bobot tetas dengan proporsi yang dipertahankan sebesar 25, 50 dan 75% masing-masing sebesar 0,71; 0,45; 0,23 sedangkan bobot badan umur empat minggu masing-masing sebesar 47,92; 30,18; 15,85. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bila proporsi yang digunakan dalam seleksi semakin sedikit, maka intensitas seleksi dan respon seleksi yang dihasilkan semakin besar. Bila karakteristik produksi yang digunakan dalam seleksi berbeda maka nilai heritabilitas dan respon seleksi yang diperoleh juga berbeda.
Kata Kunci: karakteristik produksi, itik Maggal, heritabilitas, nilai pemuliaan, respon seleksi