KARAKTERISASI WARNA BULU, UMUR DAN JENIS KELAMIN KAMBING KEJOBONG SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN TERNAK INDIGENUS PADA SENTRA PENGEMBANGAN KAMBING KEJOBONG
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik warna bulu, umur dan jenis kelamin kambing Kejobong di Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga. Materi penelitian yang digunakan adalah 168 ekor kambing Kejobong. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik pengambilan data secara purposive sampling (sengaja). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu dengan mengelompokkan setiap variabel meliputi warna bulu, umur dan jenis kelamin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna bulu kambing Kejobong yang paling banyak ditemukan di Kelompok Ternah Tani Ngudi Dadi adalah dominan warna hitam (64%) dan proporsi warna pada masing-masing bagian tubuh yaitu kepala (80%), leher (79%), punggung (72%), pinggul (52%), ekor (65%), bulu rewos (63%) dan kaki (61%). Umur kambing Kejobong yang dipelihara paling banyak yaitu ternak dewasa (64,88%) atau secara khusus adalah ternak betina dewasa (59,52%) serta jenis kelamin kambing Kejobong yang paling banyak adalah betina (82%). Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa Kelompok Tani Ternak Ngudi Dadi masih mempertahankan kambing Kejobong sebagai ternak indigenus dilihat dari warna bulu yaitu warna hitam yang masih sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 301/kpts/SR120/5/2017, serta tujuan usaha pemeliharaan yang dilihat dari umur dan jenis kelamin.
References
Badan Pusat Statistika Kabupaten Purbalingga. 2019. Populasi Ternak Kecil Menurut Kecamatan di Kabupaten Purbalingga.
Badan Pusat Statistika Kabupaten Purbalingga. 2020. P Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Purbalingga (Jiwa).
Batubara, A., M. Doloksaribu, T. dan Bess. 2006. Potensi keragaman sumber daya genetik kambing lokal Indonesia. Lokakarya Nasional Pengelolaan Dan Perlindungan Sumber Daya Genetik Di Indonesia: Manfaat Ekonomi Untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional, 206–214.
Hartatik, T. 2019. Analisis Genetik Ternak Lokal. UGM Press.
Inounu, I., D. Ambarawati, dan R. H. Mulyono. 2012. Pola Warna Bulu Pada Domba Garut dan Persilangannya. Jurnal Ilmu Ternak Veteriner 14(2):118–130.
Khasanah, H., L. Purnamasari, dan L. P. Suciati. 2020. Pengembangan Pembibitan Kambing Peranakan Etawah di Wonosari, Kabupaten Jember. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 6(3):162–169.
Maesya, A., dan S. Rusdiana. 2018. Prospek Pengembangan Usaha Ternak Kambing dan Memacu Peningkatan Ekonomi Peternak. Agriekonomika 7(2):135.
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi. 2018. https://ppid.purbalinggakab.go.id/informasi-publik-3/
Pertiwi, R. M. 2016. Karakteristik Morfometrik Kambing Kacang Betina di Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Skripsi, Program Studi Peternakan. Universitas Brawijaya 1–23.
Purbowati, E., dan E. Rianto. 2009. Study of Physical Characteristics and Performance of Kejobong Goats in Kejobong, Purbalingga, Central Java, Indonesia. AAPP Animal Science Congress 14th.
Rasminati, N. 2017. Grade Kambing Peranakan Ettawa pada Kondisi Wilayah yang Berbeda. Sains Peternakan 12(1):43. https://doi.org/10.20961/sainspet.v11i1.4856
Sodiq, A. 2009. Karakterisasi Sumberdaya Kambing Lokal Khas Kejobong di Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah. Jurnal Agripet 9(1):31–37. https://doi.org/10.17969/agripet.v9i1.619
Sulastri, dan Sumadi. 2012. Pendugaan Umur Berdasarkan Kodisi Gigi Seri Pada Kambing Peranakan Etawah di Unit Pelaksana Teknis Ternak Singosari, Malang, Jawa Timur. Majalah Ilmiah Peternakan 8(1):1–10.
Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 301/kpts/SR120/5/2017 tentang kambing Kejobong.
