REVIEW: EKSPLORASI INDEKS SINKRONISASI PROTEIN-ENERGI BAHAN PAKAN UNTUK TERNAK PERAH SECARA IN VITRO
Abstract
Prinsip penyusunan bahan pakan pada ternak perah adalah mengoptimalisasi sintesis protein mikroba rumen. Hal ini dapat dilakukan dengan indeks sinkronisasi protein-energi (SPE). Penyusunan ransum model ini membutuhkan informasi indeks SPE dari masing-masing bahan pakan, sedangkan informasinya tidak terinventarisir dengan baik. Selain itu, teknik pengumpulan data indeks SPE dengan metode in sacco cukup menyulitkan, sehingga perlu dilakukan kajian secara in vitro. Tujuan review ini adalah untuk merangkum serangkaian penelitian yang telah dilaksanakan mengenai indeks SPE melalui metode in vitro dan menarik kesimpulan penting untuk pengembangan penelitian sejenis pada masa mendatang. Hasil review mendapatkan data bahwa bahan pakan yang tergolong pada indeks SPE tinggi yaitu Rumput: Gajah (0,72), Jerami: Kacang Tanah (0,71) dan Kedelai (0,74), Konsentrat: Onggok (0,71-0,90), Gaplek (0,94), Tepung Jagung (0,87) dan Roti (0,94), serta Bungkil: Kelapa (0,72-0,74), kedelai (0,74-0,77), dan inti sawit (0,71). Indeks SPE medium meliputi Rumput: Raja (0,58-0,66), Odot (0,66), Benggala (0,58), Setaria (0,68)), Jerami: Jagung dan ubi jalar (0,63), Legum: Indigofera (0,48), Gamal (0,47), Kelor (0,46), Ramban: Nangka (0,69), Singkong (0,55), Kersen (0,47), serta Konsentrat: Pollard (0,42-0,57), Bekatul (0,50), CGF (0,65), Kleci (0,63) dan Ampas Kecap (0,61). Indeks SPE rendah meliputi Jerami: Padi (0,29), Legum: Turi (0,34-0,42), Lamtoro (0,31-0,34), Kaliandra (0,31), Ramban: Pisang (0,35), Konsentrat: Dedak (0,29-0,54), Tepung Ikan (0,31), dan Ampas Tahu (0,37-0,59). Hasil review menyimpulkan bahwa berdasarkan kajian in vitro, masing-masing bahan pakan memiliki indeks sinkronisasi protein-energi (SPE) yang berbeda. Bahan pakan dengan rasio bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dan protein, kadar serat, dan anti nutrisi yang semakin rendah, akan menghasilkan indeks SPE yang tinggi.
References
Anggorodi, R. 1998. Ilmu Makanan Ternak Umum. Cetakan Ke-5. Gramedia, Jakarta.
Babatunde, B. 2016. A Systemic Review of Studies Investigating Moringa Oleifera Leaf Meal as A Feed for Livestock. 2nd International Conference on Livestock Nutrition. Fiji, July 2016.
Bach A., S. Calsamiglia, and M.D. Stern. 2005. Metabolism in The Rumen. Journal of Dairy Science. 88: E9-E21.
Baldwin, R.L. and M.J. Allison. 1983. Rumen metabolism. Journal Animal Science. 57 Suppl. 2: 461-477.
Das, L. K., S.S. Kundu, D. Kumar, and C. Datt. 2014. Metabolizable Protein Systems in Ruminant Nutrition: A review. Veterinary World, 7(8).
Ginting, S. P. 2005. Sinkronisasi Degradasi Protein dan Energi dalam Rumen untuk Memaksimalkan Produksi Protein mikroba. Wartazoa. 15 (1) :1-10.
Hermon, M., Suryahadi, K. G. Wiryawan dan S. Hardjosoewignjo. 2008. Nisbah Sinkronisasi Suplai N-Protein dan Energi dalam Rumen Sebagai Basis Formulasi Ransum Ternak Ruminansia. Media Peternakan. 31 (3): 186-194.
Kaswari, T., P. Lebzien, G. Flachowsky, U.T. Meulen. 2007. Studies on the relationship between the synchronization index and the microbial protein synthesis in the rumen of dairy cows. Anim. Feed Sci. Technol. 139(2007): 1:22.
Nocek, J.E. and J.B. Russel. 1988. Protein and Energy as An Integrated Syistem Relationship Ruminal Protein and Carbohydrate Availability to Microbial Protein Syintesis and Milk Production. Journal of Diary Science. 71: 2070-2107.
Nolan, J.V. 1975. Quantitative Models of Nitrogen Metabolism. In: Digestion and Metabolism in the Ruminant. McDonald, I.W. and A.C.I. Warner (Eds.). Univ. of New England Publishing Unit, Armidale, Australia. pp. 416-431.
Nora, D., T. Astuti, dan D. Wahid. 2017. Efektivitas Daun Nangka Dalam Ransum Ruminansia Terhadap Kecernaan Bahan Kering, Bahan Organik dan Kandungan Tanin. Jurnal Bibiet 2(1): 20-26.
Orskov E.R., and I. McDonald. 1979. The Estimating of Protein Degradability in The Rumen from Incubation Measurement Weighted Activating to Rate of Passage. Journal of Agrculture Science. Camb. 92: 499-503.
Richardson J.M., R.G. Wilkinson, and L.A. Sinclair. 2003. Synchrony of Nutrien Supply to The Rumen and Dietary Energy Source and Their Effects on The Growth and Metabolism of Lambs. Journal of Animal Science. 81: 1332-1347.
Sani, F.F., L.K. Nuswantara, E. Pangestu, F. Wahyono, and J. Achmadi. 2016. Synchronization of carbohydrate and protein supply in the sugarcane bagasse-based ration on in situ nutrient degradability. J. Indonesian Trop. Anim. Agric. 41(1): 28-36.
Seo J.K., J. Yang, H.J. Kim, S.D. Upadhaya, W.M. Cho, J.K. and Ha. 2010. Effect of Synchronization of Carbohydrate and Protein Supplay on Ruminal Fermentation. Nitrogen Metabolism and Microbial Protein Synthesis in Holstein Sterrs. Asian Australian Journal of Animal Science. 23 (11): 1455 – 1461.
Silva, S.P, M.T. Rodrigues, R.A.M. Vieira, and M.M.C. da Silva. 2013. In Vitro Degradation Kinetics of Protein and Carbohyidrate Fraction of Selected Tropical Forage. Journal Bioscience. 29 (5): 1300-1310.
Sinclair, L.A., P.C. Garnsworthy, J.R. Newbold, and P.J. Buttery. 1993. Effects of Synchronizing the Rate of Dietary Energy and N Release in Diets on Rumen Fermentation and Microbial Rumen Protein Synthesis in Sheep. Journal of Agriculture Science. Camb. 120: 251-263.
Sinclair, L.A., P.C. Garnsworthy, J.R. Newbold and P.J. Buttery. 1995. Effects of Synchronizing the Rate of Dietary Energy and N Release in Diets With a Similar Carbohydrate Composition on Rumen Fermentation and Microbial Rumen Protein Synthesis in Sheep. Journal of Agriculture Science. Camb. 124:463-472.
Syamsi, A.N., F.M. Suhartati dan W. Suryapratama. 2017. Pengaruh Daun Turi (Sesbania grandiflora) dan Lamtoro (Leucaena leucocephala) dalam Ransum Sapi Berbasis Indeks Sinkronisasi Protein - Energi Terhadap Sintesis Protein Mikroba Rumen. Pastura. 6(2): 47–52.
Syamsi, A.N., H.S. Widodo, Harwanto, M.F. Ifani, and R.A. Rahayu. 2019. Potensi Nilai Nutrisi Dan Indeks Sinkronisasi Protein-Energi Berbagai Jenis Jerami Segar Untuk Ternak Perah. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan IX. Purwokerto, November 2019.
Syamsi, A.N. and H.S. Widodo. 2020. Synchronization Protein-Energy Index of Various Forages For Dairy Livestock: An In Vitro Study. Animal Production, 22(2): 92-97.
Syamsi, A.N., M. Ifani, H.S. Widodo, R.A. Rahayu, dan C.L. Meilinda. 2021. Nutrisi dan indeks sinkronisasi protein-energi beberapa jenis bungkil pengolahan pangan untuk pakan sapi perah. In Prosiding Seminar Nasional LPPM Unsoed, Vol. 10, No. 1.
Syamsi, A.N., H.S. Widodo, and H. Harwanto. 2021. Protein-Energy Synchronization Index of Various Energy Source of Feed Concentrate for Ruminants. Jurnal Agripet, 21(2), 172-177.
Syamsi, A.N., H.S. Widodo, Y. Subagyo, dan P. Soediarto. 2021. Indeks Sinkronisasi Protein-Energi dari Beberapa Konsentrat Sumber Protein Bagi Ruminansia. In Prosiding Seminar Nasional Teknologi Agribisnis Peternakan (STAP). Vol. 8, pp. 244-251.
Syamsi, A.N., M. Ifani, and Y. Subagyo. 2022.The Protein-Energy Synchronization Index of The Tropical Legumes for Ruminants. Jurnal Peternakan, 19(1): 29-37.
Waldi, L., W. Suryapratama dan F.M. Suhartati. 2017. Pengaruh Penggunaan Bungkil Kedelai dan Bungkil Kelapa dalam Ransum Berbasis Indeks Sinkronisasi Energi dan Protein Terhadap Sintesis Protein Mikroba Rumen Sapi Perah. Journal of Livestock Science and Production. 1 (1): 1-11.
Widyobroto, B.P., S.P. S. Budhi dan A. Agus. 2007. Effect of Undegraded Protein and Energy Level on Rumen Fermentation Parameters and Microbial Protein Synthesis in Cattle. Journal Indonesian Tropical Animal Agriculture. 32 (3) :194-200.
Yang, J.Y., J. Seo, H.J. Kim, S. Seo and J.K. Ha. 2010. Nutrients Synchrony: Is it a Suitable Strategy to Improve Nitrogen Utilization and Animal Performance. Asian Australian Journal Animal Science. 23 (7): 972-979.