ANALISIS POTENSI WILAYAH PENGEMBANGAN TERNAK RUMINANSIA DI KECAMATAN KRAYAN, KABUPATEN NUNUKAN, KALIMANTAN UTARA

  • Ludy Kartika Kristianto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur
  • Rosdina Napitupulu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur
Keywords: potensi, pengembangan, ruminansia, krayan

Abstract

Untuk melihat potensi pengembangan peternakan di suatu wilayah dapat dilihat dari sumberdaya manusia dan sumberdaya alam (iklim dan lahan) yang terkandung di wilayah tersebut. Hal ini terkait dengan ketersediaan hijauan pakan ternak sebagai sumber pakan ternak, yang dapat berupa komoditas tanaman yang diusahakan maupun tanaman yang dapat dimanfaatkan oleh ternak ruminansia sebagai sumber pakan. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bahan pakan asal limbah tanaman pangan/ perkebunan, kapasitas tampung (KT) dalam satuan ternak dan Indeks Daya Dukung (IDD) dari hijauan alam dan hasil limbah tanaman pangan/ perkebunan suatu wilayah yang diperuntukkan bagi pengembangan ternak ruminansia di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, KalimantanUtara. Pengkajian inidilaksanakan diKecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara yang dilakukan pada bulan Desember 2019. Data primer diperoleh dari data lapangan yang dapat diamati dan diukur secara langsung. Data sekunder diperoleh dari data Dinas Pertanian, Badan Pusat Statistik dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi. Metode survei digunakan dalam pengkajian ini dengan melakukan analisis potensi seperti, kapasitas tampung ternak, dan daya dukung ternak ruminansia di suatu wilayah. Hasil pengkajian ini diperoleh total persediaan pakan 9.079,15 (BKC ton/ha), total kebutuhan pakan 2.156,77 (BKC ton/ha), kemampuan wilayah 3.982,08 (ST), populasi ternak ruminansia 1.891,90 (ST), kapasitas penambahan ternak ruminasia 2.090,18 (ST) dan indeks daya dukung (IDD) 4,21 (IDD2 dengan status aman) artinya ketersediaan sumberdaya pakan secara fungsional mencukupi kebutuhan lingkungan secara efisien.

References

LemckeB.2011.Is there a major role for buffalo in Indonesias beef self sufficiency program by 2014? Dalam: Talib C, Herawati T, Matondang RH, Praharani L, penyunting. Percepatan Perbibitan dan Pengembangan Kerbau melalui Kearifan Lokal dan Inovasi Teknologi untuk Mensukseskan Swasembada Daging Kerbau dan Sapi serta Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Peternakan. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau. Lebak, 2-4 November 2010. Bogor (Indonesia): Puslitbangnak.hlm.1-6.
Praharani, L. dan E. Triwulaningsih. 2007. Karakterisasi Bibit Kerbau Pada Agroekosistem Dataran Tinggi. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Usahaternak Kerbau. Puslitbangnak. Balitbangtan. Kementerian Pertanian. Bogor.
Praharani, L. dan R.S.G. Sianturi. 2018. Tekanan Inbreeding dan Alternatif Solusi pada Ternak Kerbau (Inbreeding Depression and Alternative Solution in Buffaloes). Buletin WARTAZOA Vol. 28No.1Th.2018Hlm.001-012. Puslitbang Peternakan. Badan Litbang Pertanian. Bogor.
Prawiradiputra B R. 2011. Komposisi Jenis Hijauan Pakan Kerbau di Luar dan di Dalam Perkebunan Kelapa Sawit, Kabupaten Lebak, Banten. Seminar dan Lokakarya Nasional Kerbau. Hal:92.
Prawirodigdo, S., Isnani Herianti, dan M.D. Meniek Parwati. 2010. Perspektif Sumberdaya Pakan Sebagai Pertimbangan Aplikasi Teknologi Reproduksi Untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Kerbau (Bubalus bubalis) di Kabupaten Banyumas. Pros. Semiloka Nasional Kerbau di Brebes, Jawa Tengah. Puslitbangnak. Kementerian Pertanian. Bogor.
Published
2022-06-29
How to Cite
Kristianto, L., & Napitupulu, R. (2022). ANALISIS POTENSI WILAYAH PENGEMBANGAN TERNAK RUMINANSIA DI KECAMATAN KRAYAN, KABUPATEN NUNUKAN, KALIMANTAN UTARA. PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI AGRIBISNIS PETERNAKAN (STAP), 9, 233-242. Retrieved from https://jnp.fapet.unsoed.ac.id/index.php/psv/article/view/1613
Section
Articles