PENGARUH LAMA DAN CARA PENGERINGAN TANAMAN Lemna minor TERHADAP KANDUNGAN ABU, KALSIUM, DAN PHOSPHOR
Abstract
Lemna minor adalah tanaman perairan yang mampu menyerap logam atau mineral dari perairan, sehingga berpotensi menimbun mineral seperti kalsium dan phosphor dalam biomasanya. Di samping itu tanaman L minor mengandung protein dan air yang tinggi, sehingga berpotensi menjadi bahan pakan setelah dilakukan pengeringan terlebih dahulu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui cara dan lama pengeringan biomasa L minor terhadap kandungan abu, kalsium, dan phosphor. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial 2 x 4, faktor A adalah cara pengeringan, yaitu pengeringan langsung dengan panas matahari, dan pengeringan tidak langsung (naungan). Faktor B adalah lama pengeringan yaitu 2, 3, 4, 5 hari. Peubah yang diamati adalah kadar abu, kalsium, dan phosphor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara pengeringan berpengaruh terhadap kadar kalsium dan phosphor namun tidak terhadap kadar abu L minor kering. Kadar kalsium dan phosphor L minor kering naungan adalah 0,74±0,02% dan 0,25 ±0,04% lebih tinggi (P<0,05) daripada kalsium dan phosphor L minor kering langsung yaitu 0,60±0,18% dan 0,23±0,04%. Lama pengeringan lima hari berpengaruh menurunkan kadar abu dan kalsium, namun tidak terhadap phosphor. Kadar abu dan kalsium pada lama pengeringan lima hari adalah 10,82±0,99% dan 0,57±0,11% lebih rendah daripada lama pengeringan lainnya. Disimpulkan bahwa pengeringan biomasa L minor secara naungan dengan lama pengeringan lima hari adalah terbaik.
Kata Kunci : pengeringan, Lemna minor, abu, kalsium, phosphor