PENGARUH WAKTU PEMISAHAN SPERMATOZOA TERHADAP KUALITAS PERMA KERBAU HASIL SEXING
Abstract
Telah dilakukan kajian teknologi sexing sperma pada kerbau lumpur dan kerbau sungai, untuk mengetahui pengaruh waktu pemisahan spermatozoa terhadap kualitas spermatozoa hasil sexing. Rancangan penelitian adalah acak lengkap dengan 2 waktu pemisahan (45 vs 60 menit). Kolom pemisahan adalah medium Brackett Oliphan (BO) yang mengandung 10% dan 30% v/v putih telur ayam kampung sebagai fraksi atas (FA) dan fraksi bawah (FB). Data kualitas semen hasil pemisahan dianalisa statistik menggunakan analisis ragam (Anova). Persentase motilitas (%M) semen setelah pemisahan, pada FA - kerbau lumpur adalah 65,0 vs 64,6% dan kerbau sungai 57,5 vs 57,7% untuk waktu pemisahan 45 vs 60 menit berturut-turut. Sedangkan untuk FB, %M setelah pemisahan, kerbau lumpur adalah 64,0 vs 65,6% dan kerbau sungai 55,0 vs 56,4% berturut-turut untuk waktu pemisahan 45 vs 60 menit. Pada pasca thawing, %M semen beku hasil pemisahan didapatkan PTM (post thawing motility) pada kerbau lumpur berkisar dari 30,9 – 46,7% sedangkan pada kerbau sungai berkisar dari 31,0 – 32,9%. Persentase sperma hidup (%H) pasca thawing, baik kerbau lumpur dan sungai untuk 45 dan 60 menit, berkisar dari 72,3 – 82,7% yang menunjukkan daya hidup spermatozoa masih baik. Dapat disimpulkan, hanya semen sexing kerbau lumpur dengan waktu pemisahan 60-menit yang masih layak untuk IB, dengan PTM sesuai SNI, yaitu 46,7%.
Kata Kunci: Kerbau, semen kerbau, sexing sperma, waktu pemisahan