RESPON PERTUMBUHAN KAMBING PADA PEMBERIAN SILASE KULIT BUAH KAKAO DENGAN PENAMBAHAN DAUN GAMAL DAN KALIANDRA
Abstract
Penggunaan silase kulit buah kakao (KBK) sebagai pakan basal diperlukan pakan suplemen untuk meningkatkan kualitas nutriennya. Tujuan penelitian adalah meningkatkan asupan nutrien ransum berbasis silase KBK dengan penambahan gamal, kaliandra dan campuran keduanya untuk mendukung pertumbuhan kambing. Silase KBK diformulasi dengan konsentrat sebagai ransum komplit untuk kambing. Terdapat lima perlakuan ransum yaitu RK (kontrol) = rumput + konsentrat A; SK = silase KBK + konsentrat A; SHF = silase KBK - gamal + konsentrat B; SHB = silase KBK -kaliandra + konsentrat B; SH2 = silase KBK - gamal dan kaliandra + konsentrat B. Kambing jantan muda digunakan sebanyak 20 ekor dengan bobot hidup rata-rata 15 kg. Ransum diberikan sebanyak 3-4% dari bobot hidup selama 12 minggu. Digunakan rancangan acak yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok berdasarkan bobot hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ransum berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi N, retensi N dan PBHH. Nilai konsumsi dan retensi N terendah dihasilkan oleh kambing yang mengkonsumsi RB2 (8,66 g/e dan 2,95 g/e). Nilai PBHH dari yang tertinggi berturut-turut dihasilkan oleh SK = 83,82g/e, SHB = 72,94 g/e, SHF = 67,06 g/e, RK = 60,29 g/e dan SH2 29,41 g/e. Nilai FCR pakan dari perlakuan SHB memiliki nilai terkecil (9,34), sedangkan yang terbesar adalah perlakuan SH2 (21,26). Dapat disimpulkan bahwa penambahan kaliandra dalam silase KBK mampu meningkatkan PBHH 39% lebih besar dan penambahan gamal meningkatkan PBHH 11% dibandingkan dengan ransum berbasis rumput.
Kata Kunci: Kulit buah kakao, silase, gamal, kaliandra, kambing