PROFILE GAS METANA DARI BAHAN BAKU PAKAN RUMINANSIA
Abstract
Fermentasi pakan dalam rumen akan menghasilkan gas metana yang mempunyai dampak terhadap pemanasan global. Produksi gas metana selama proses pencernaan pakan dipengaruhi oleh kualitas pakan. Semakin tinggi kandungan serat, maka nilai kecernaannya semakin rendah, tetapi semakin banyak gas metana yang dihasilkan. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi produksi gas metana dari bahan pakan ruminansia. Sebanyak 24 bahan pakan berupa hijauan sumber serat, sumber protein dan bahan penyusun konsentrat diuji secara in vitro selama 48 jam masa inkubasi, untuk mengamati nilai kecernaan, produksi gas total dan metana. Hasil penelitian menunjukkan di kelompok hijauan sumber serat, jerami padi menghasilkan gas metana tertinggi (27,84 ml/gram BK tercerna), diikuti oleh tongkol jagung (26,71 ml/gr BK tercerna) dan pelepah/daun sawit (26,19 ml/gr BK tercerna), dengan produksi metana terendah dari jerami ubi jalar (14,11 ml/gr BK tercerna). Produksi gas metana dari hijauan sumber protein yang terendah dari daun Albizia (6,80 ml/gr BK tercerna). Sedangkan dari bahan penyusun konsentrat, dedak menghasilkan metana terendah (11,97 ml/gr BK tercerna). Produksi gas metana berkorelasi positif dengan kandungan neutra detergent fiber (NDF) bahan pakan. Informasi ini dapat digunakan untuk menyusun pakan komplit yang dapat menurunkan produksi metana selama proses pencernaan.
Kata Kunci : Pakan sumber serat, protein dan energi, metana, ruminansia