HUBUNGAN ANTARA BOBOT POTONG DENGAN EDIBLE PORTION KARKAS DAN LUAS URAT DAGING MATA RUSUK KAMBING JAWARANDU BETINA DI RPH BUSTAMAN SEMARANG
Abstract
Penelitian studi kasus di rumah potong hewan (RPH) Bustaman, Semarang bertujuan untuk mengkaji hubungan antara bobot potong dengan edible portion karkas dan luas urat daging mata rusuk (Udamaru) kambing Jawarandu betina. Materi penelitian berupa 34 ekor kambing Jawarandu betina umur 6 -24 bulan dengan kisaran bobot potong 11-22 kg. Variabel yang diukur yaitu bobot potong, bobot karkas, edible portion karkas dan luas urat daging mata rusuk (Udamaru). Data yang diperoleh dianalisis korelasi dan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata bobot potong, bobot karkas dan persentase karkas berturut-turut sebesar 15,92±3,05 kg, 6,47±1,22, kg dan 40,78±3,48%. Adapun rata-rata edible portion karkas dan luas Udamaru sebesar 72,82±4,19% dan 6,61±2,21 cm2. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif, kuat , dan signifikan (t > 0,05) antara bobot potong dengan edible portion karkas dan luas udamaru. Besarnya koefisien korelasi (r) antara bobot potong dengan edible portion dan luas udamaru yaitu 0,70 dan 0,69. Persamaan regresi antara bobot potong dengan edible portion karkas dan luas Udamaru yaitu Y = 7,2788 + 9,4888x dan Y = -0,8427 + 0,4682x. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kenaikan bobot potong akan diikuti dengan kenaikan edible portion karkas dan luas Udamaru.
Kata kunci: kambing Jawarandu betina, bobot potong, edible portion karkas, luas urat daging mata rusuk