PENGARUH FORTIFIKASI PHOSPOR DALAM RANSUM BERBASIS LIMBAH SAWIT TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fortifikasi phospor dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik pada ternak sapi. Penelitian dilaksanakan di Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Ransum yang digunakan adalah 60 persen konsentrat dan 40 persen hijauan yang berupa rumput lapang. Perlakuan yang diberikan yaitu P1 (0,3% phospor), P2 (0,6% phospor), dan P3 (0,9% phospor). Peubah yang diamati pada penelitian ini, uji kecernaan secara in vitro yang meliputi : kecernaan bahan kering, bahan organik, protein kasar. Rancangan percobaan yang dipergunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) tiga perlakuan dengan empat kelompok. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data masing-masing P1, P2, dan P3 untuk kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik tidak berpengaruh nyata. Hasil kecernaan bahan kering pada penelitian ini dari data terendah samapai tertinggi yaitu 55,23% sampai dengan 61,79%. Kecernaan bahan organik pada penelitian menggunakan fortifikasi phospor dalam ransum adalah 49,46% sampai dengan 59,67%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan penambahan phospor dari 0,3%; 0,6%; dan 0,9 % dalam ransum tidak mempengaruhi kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik pada ternak sapi secara in vitro.
Kata Kunci : pakan, phospor, kecernaan