TAMPILAN ESTRUS PADA KAMBING PERANAKAN ETAWA DENGAN METODE SINKRONISASI ESTRUS YANG BERBEDA

  • Anisa Anisa Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Jambi, Jambi, Indonesia
  • Bayu Rosadi Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Jambi, Jambi, Indonesia
  • Fachroerrozi Hoesni Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Jambi, Jambi, Indonesia
Keywords: Kambing PE, hormon, respon estrus, onset estrus, intensitas estrus

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tampilan estrus dengan metode sinkronisasi estrus yang berbeda terhadap kecepatan timbulnya birahi pada kambing Peranakan Etawa. Materi yang digunakan adalah kambing Peranakan Etawa sebanyak 35 ekor, spons polyurethane berisi fluorogestone acetate, PGF2α, eCG dan GnRH. 35 ekor induk kambing Peranakan Etawa ini dibagi ke dalam empat kelompok yaitu kelompok pertama (P1) dua kali penyuntikan 2 ml PGF2α dengan jarak 10 hari, dan penyuntikan 2 ml eCG berbarengan dengan penyuntikan PGF2α kedua, kelompok yang kedua (P2) Penyuntikan PGF2α sebanyak 2 ml, Kemudian penyuntikan PGF2α  yang kedua setelah 11 hari, kelompok yang ketiga (P3) insersi spons berisi fluorogestone 45 mg dan penyuntikan 2 ml eCG saat pencabutan spons dan kelompok yang keempat (P4) yaitu Ovsynch. Peubah yang diamati meliputi respon estrus onset estrus dan intensitas estrus. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis uji-t dan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa respon estrus P1= 100%, P2= 90%, P3= 90% dan P4= 90%, untuk onset estrus P1= 31,2 ± 6,57, P2= 28,8 ± 12,9, P3= 26,4 ± 15,8 dan P4= 26,4 ± 12,4, sedangkan intensitas estrus P1= 8,6 ± 1,7, P2= 8,2 ± 1,55, P3= 8,4 ± 1,65 dan P4= 7,4 ± 1,51. Hasil penelitian menggunakan analisis data menunjukan bahwa semua perlakuan tidak berpengaruh nyata (P > 0.05) baik untuk respon, onset dan intensitas estrus. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode sinkronisasi estrus yang berbeda menimbulkan respon estrus, onset estrus dan intensitas estrus yang sama pada kambing Peranakan Etawa.

References

Cseh, S., V. Faigl., dan GS. Amiridis. 2012. Semen Processing And Artificial Insemination In Health Management Of Small Ruminants. Anim. Repr. Sci. 130:187-192
Freitas, VJF., G. Baril., dan M. Bosc. 1996. The Influence Of Ovarian Status On Response To Estrus Synchronization Treatment In Dairy Goats During The Breeding Season. Theriogenology. 45. 1561-1567.
Fricke, P.M, and R.D. Shaver. 2007. Managing reproductive disorders in dairy cows. www.wisc.edudysciuwexrep. (23 Februari 2013)
Hafez, ESE., dan B. Hafez. 2000. Reproduction In Farm Animal's. Ed ke-7. Philadelphia : Lea and Febigher.
Hashemi M, Safdarian M. 2017. Efficiency of different methods of estrus synchronization followed by fixed time artificial insemination in Persian downy does Majid Hashemi. Anim. Reprod., 14 (2):413-417.
Ismail, M., 2009. Onset dan Intensitas Estrus Kambing Pada Umur yang Berbeda. Jurnal Agrolan16 (2) : 180-186.
Knights, M., dan D. Singh-Knights. 2016. Use Of Controlled Internal Drug Releasing (CIDR) Devices To Control Reproduction In Goats: A Review. Animal Science Journal, 87, 1084-1089.
Kune, P., dan N. Solihati. 2007. Tampilan berahi dan tingkat kesuburan sapi Bali timor yang diinseminasi. Jurnal Ilmu Ternak, Juni 2007, Vol. 7 No. 1, 1 – 5.
Kusina, NT., F. Tarwirei., H. Hamudikuwanda., G. Agumba., dan J. Mukwena. 2000. A comparison of the effects of progesterone sponges and ear implants, PGF2alpha, and their combination on efficacy of estrus synchronization and fertility of mashona goat does. Theriogenology 53:1567-80.
Leboeuf B, Forgerit Y, Bernelas D, Pougnard JL, Senty E, Driancourt MA. 2003. Efficacy of two types of vaginal sponges to control onset of oestrus, time of preovulatory LH peak and kidding rate in goats inseminated with variable numbers of spermatozoa. Theriogenology. 60:1371-1378.
Mellado, M. 2008. Técnicas Para El Manejo Reproductivo De Las Cabras En Agostadero. Trop Subtrop Agroecos. 9:47-63
Miguel-Cruz, E.E., O. Mejía-Villanueva., dan L. Zarco. 2019. Induction Of Fertile Estrus Without The Use Of Steroid Hormones In Seasonally Anestrous Suffolk Ewes Asian-Australas J Anim Sci Vol. 32, No. 11:1673-1685.
Musnandar, E., dan B. Rosadi. 2022. Puerperium dan Skor Kondisi Tubuh Sapi Peranakan Simmental pada Ketinggian Tempat yang Berbeda. J Livestock & Animal Health 5 (1):23-28.
Najamuddin dan M. Ismail. 2006. Pengaruh Berbagai Dosis Oestradisional Benzoat Terhadap Estrus dan Angka Kebuntingan Pada Domba Lokal Palu. J. Agroland. Vol. 13 (1) : 99-103.
Nalbandov, A. V. 1990. Fisiologi Reproduksi pada Pada Mamalia dan Unggas. Universitas Indonesia. Jakarta.
Nurgiartiningsih, V. M. A. 2011. Evaluasi genetik pejantan Boer berdasarkan performans hasil persilangannya dengan kambing lokal. Jurnal Ternak Tropika 2011. 12(1):82-88.
Prihatno, S.A., dan Gustari, S. (2003).Pengaruh Pemberian Gonadotrophin Releasing Hormon Pada Sapi Yang disinkronisasi estrus dengan Prostaglandin F-2 alfa terhadap angka kebuntingan sapi potong yang mengalami kawin beulang. http//repository.ugm.ac.id/927778/
Santoso, Amrozi, Purwantara, B. dan Herdis.2014. Gambaran Ultrasonografi ovarium kambing kacang yang disinkrinisasi dengan hormone Prostaglandin F-2 alfa ( PGF2α) dosis tunggal. J. Ked. Hewan. 8(1) 38-42.
Siregar, T. N., S. Hartantyp, dan Sugijanto. 1999.Industri Ovulasi kambing Kacang Prepuber dengan PMSG dan hCG. Agrosains. 12(1):35-48.
Sodiq, A., dan Z. Abidin. 2002. Kambing Peranakan Etawa Penghasil Susu Berkhasiat Obat. AgroMedia Pustaka, Jakarta.
Sonjaya, H.D. Panturu, dan Y. Rawasiah. 1993. Respon ovarium Kambing kacang terhadap perlakuan superevolusi dan suplementasi konsentrat. Bulletin Ilmu Peternakan dan Perikanan Unhas II (5): 10-19.
Sutama, K. 2011. Kambing Peranakan Etawah Sumberdaya Ternak Penuh Berkah. Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor
Toelihere, M. R. 2003. Fisiologi Reproduksi Pada Ternak. Penerbit Angkasa , Bandung.
Twagiramungu H, Guilbault LA, Dufour JJ. 1995. Synchronization of ovarian follicular waves with a gonadotropin-releasing hormone agonist to increase the precision of estrus in cattle: a review. J Anim Sci. 73:3141-51.
Ummaisyah, W. R., S. P. Madyawati., R. S. Wahjuni., R. Rimayanti., W. Wurlina., dan T. I. Restiadi. 2020. Efektivitas pemberian GnRH pada sapi perah yang mengalami hipofungsi ovarium terhadap waktu timbulnya birahi dan angka kebuntingan. Ovozoa 9 No. 3.
Williamson, G. dan W.J.A. Payne, 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Edisi Ketiga. Gadjah Mada University Press.
Yizengaw, L. 2017. Review on Estrus Synchronization and Its Application in Cattle. Int. J. Adv. Res. Biol. Sci. . 4(4): 67-76.
Published
2023-07-23
How to Cite
Anisa, A., Rosadi, B., & Hoesni, F. (2023). TAMPILAN ESTRUS PADA KAMBING PERANAKAN ETAWA DENGAN METODE SINKRONISASI ESTRUS YANG BERBEDA. PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI AGRIBISNIS PETERNAKAN (STAP), 10, 359-364. Retrieved from https://jnp.fapet.unsoed.ac.id/index.php/psv/article/view/2281
Section
Articles