ANALISIS PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUBSEKTOR PETERNAKAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA SENTRA POPULASI SAPI DI INDONESIA
Abstract
Kesejahteraan peternak pada sentra populasi sapi nasional dapat diukur dengan pendekatan Nilai Tukar Petani-Peternakan (NTP-T) yang dapat menggambarkan daya beli peternak. Penelitian ini menggunakan data time series NTP-T dengan tahun dasar 2012=100 sebagai dasar perhitungan pada bulan Desember 2013 – Desember 2016. Lokasi yang diteliti ditentukan dengan metode purposive sampling pada 5 provinsi sentra populasi sapi nasional yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Analisis perkembangan NTP-T dilakukan secara deskriptif dan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi NTP-T menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah dengan populasi sapi yang semakin tinggi tidak selalu diikuti secara linier dengan peningkatan NTP-T. Rata-rata NTP-T untuk sentra populasi sapi yaitu Jawa Timur (111,29), Jawa Tengah (104,64), Sulawesi Selatan (107,55), Nusa Tenggara Barat (113,70), dan Nusa Tenggara Timur (105,36). Perilaku nilai NTP-T pada bulan Juli sampai Oktober cenderung mengalami kenaikan dengan puncak tertinggi pada bulan September/Oktober di setiap tahunnya. Nilai NTP-T sentra populasi sapi nasional nilainya melebihi dari NTP-T tahun dasar 2012 = 100. Hal tersebut menunjukkan bahwa daya beli peternak pada bulan Desember 2013 – Desember 2016 berada diatas daya beli tahun 2012. Indeks harga input produksi yang meliputi harga bibit, biaya sewa, obat-obatan/pakan, upah buruh tani, dan biaya penambahan barang modal yang harus dibayar petani pada beberapa wilayah sentra populasi sapi merupakan faktor yang berpengaruh nyata terhadap indeks harga ternak sapi/kerbau yang diterima petani.
Kata Kunci: nilai tukar petani, subsektor peternakan, sentra populasi sapi