PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreareus) TERHADAP KADAR AIR DAN PERSENTASE PRODUK SOSIS DAGING ITIK PETELUR AFKIR

Penulis

  • Oki Prasetiyo Animal Science Faculty, Jenderal Soedirman University Penulis
  • Agustinus Hantoro Djoko Rahardjo Animal Science Faculty, Jenderal Soedirman University Penulis
  • Rosidi Rosidi Animal Science Faculty, Jenderal Soedirman University Penulis

DOI:

https://doi.org/10.20884/1.angon.2020.2.1.p53-61

Kata Kunci:

sausage, rejected laying duck, white oyster mushroom flour, water content, product percentage

Abstrak

Latar Belakang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung jamur tiram putih terhadap nilai kadar air dan persentase produk sosis daging itik petelur afkir. Materi dan Metode. Materi yang digunakan terdiri atas daging Itik Tegal betina afkir, tepung jamur tiram putih dan bumbu-bumbu. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto dengan metode penelitian eksperimen yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 4 kali ulangan sehingga didapatkan 20 unit percobaan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ). Variabel yang diamati adalah kadar air dan persentase produk. Perlakuan yang diuji terdiri dari P0: sosis tanpa penambahan tepung jamur tiram putih, P1: sosis + tepung jamur tiram putih 5% dari daging, P2: sosis + tepung jamur tiram putih 10% dari daging, P3: sosis + tepung jamur tiram putih 15% dari daging, P4: sosis + tepung jamur tiram putih 20% dari daging. Hasil. Rataan kadar air sosis daging itik petelur afkir P0, P1, P2, P3 dan P4 adalah 65,64%; 64,61%; 63,66%; 62,50%, dan 60,78%. Rataan persentase produk sosis daging itik petelur afkir P0, P1, P2, P3 dan P4 adalah 91,81%; 94,46%; 95,41%; 98,07% dan 97,58%. Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung jamur tiram putih pada pembuatan sosis daging itik petelur afkir dapat menurunkan kadar air dan meningkatkan persentase produk sosis dengan persentase terbaik 15%.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

Andarwulan, N. F. Kusnandar, D. Herawati. 2011. Analisis Pangan. PT. Dian Rakyat, Jakarta.

Ardiansyah, F. Nurainy, and S, Astuti. 2014. Pengaruh Perlakuan Awal Terhadap Karakteristikkimia dan Organoleptik Tepung Jamur Tiram (Plaerotus ostreatus). Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian. 19(2): 117-126.

Armissaputri, N. K., Ismoyowati, and S. Mugiyono. 2013. Perbedaan Bobot dan Persentase Bagian-Bagian Karkas dan Non Karkas Pada Itik Lokal (Anas plathyrincos) Dan Itik Manila (Cairina moschata). Jurnal Ilmiah Peternakan, 1(3): 1086-1094.

Badan Standardisasi Nasional. 2015. SNI 3820:2015. Sosis Daging. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

Candra, F. N., P. H. Riyadi and I. Wijayanti. 2014. Pemanfaatan Karagenan (Euchema cottoni) Sebagai Emulsifier Terhadap Kestabilan Bakso Ikan Nila (Oreochomis Nilotichus) Pada Penyimpanan Suhu Dingin. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan. 3(1): 167-176.

Falahudin, A. 2013. Kajian Kekenyalan dan Kandungan Protein Bakso Menggunakan Campuran Daging Sapi Dengan Tepung Jamur Tiram Putih (Pleurotus astreatus). Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan. 1(2): 1-9.

Herlina, H., I. Darmawan and A. S. Rusdianto. 2015. Penggunaan Tepung Glukomanan Umbi Gembili (Dioscorea esculenta L.) Sebagai Bahan Tambahan Makanan Pada Pengolahan Sosis Daging Ayam. Jurnal Agroteknologi. 9(2): 134-144.

Kundal, A. 2017. Oyster Mushroom: Utilization in Various Baked Products. Lulu Publication. Unitade State.

Kusnandar, F. 2010. Kimia Pangan Komponen Makro. PT. Dian Rakyat. Jakarta.

Lisa, M., M. Lutfi, andB. Susilo. 2015. Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan terhadap Mutu Tepung Jamur Tiram Putih (Plaerotus astreatus). Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. 3(3): 270-279.

Matitaputty, P.R and Suryana. 2010. Karakteristik Daging Itik dan Permasalahan Serta Upaya pencegahan Off - Flavour Akibat Oksidasi Lipida. Jurnal Wartazoa. 20(3): 130-138.

Nurainy, F., R. Sugiarto, and D.W. Sari. 2015. Pengaruh Perbandingan Tepung Tapioka dan Tepung Jamur Tiram Putih (Pleurotus oestreateus) Terhadap Volume Pengembangan, Kadar Protein Dan Organoleptik Kerupuk. Jurnal Teknologi Industri Dan Hasil Pertanian. 20(1): 11-24.

Prastini, A. I., and S. B. Widjarnoko. 2015. Pembuatan Sosis Ayam Menggunakan Gel Porang (Amorphophallus mueleri blume) Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Karakteristik Sosis. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(4): 84-95.

Prayitno, A. H., F. Miskiyah., A. F. V. Rachmawati., T. M. Baghaskoro., B. P. Gunawan and Soeparno. 2009. Karakteristik Sosis Dengan Fortifikasi Betacaroten Dari Labu Kuningb (Cucurbita moschanta). Buletin Peternakan. 33(2): 111-118.

Prisilia, F.H., Y. Praptiningsih and R.R. Fauziah. 2017. Karakteristik Sosis Berbahan Baku Campuran Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Dan Otak Sapi. Jurnal Agroteknologi, 11(2): 117-127.

Rukmiasih, H. P., Ketaren, P. P., and Matitaputty, P. R. 2011. Penggunaan beluntas, vitamin C dan E sebagai antioksidan untuk menurunkan Off-odor daging itik Alabio dan Cihateup. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. 16(1): 9-16.

Schneider, I., G. Kressel., A. Mayer., U. Krings., B. G. Berger and A. Hahn. 2011. Lipid Lowering Effect Of Oyster Mushroom (Pleurotus ostreatus) In Humans. Jurnal Of Functional Food. 3 : 17-24.

Sujarwanta, R. O., E. Suryanto., Setiyono., Supadmo., and Rusman. 2016. Kualitas Sosis Daging Sapi Yang Difortifikasi Dengan Minyak Kod dan Minyak Jagung dan Diproses Menggunakan Metode Pemasakan Yang Berbeda. Buletin Peternakan. 40 (1): 48-57.

Sumarmi. 2006. Botani dan Tinjauan Gizi Jamur Tiram Putih. Jurnal Inovasi Pertanian. 4(2): 124-130

Wariyah, C., and S. H. C. Dewi. 2014. Pemanfaatan Daging Itik Afkir Sebagai Naget Fungsional Curring Dalam Ekstrak Kunyit dan Penambahan Brokoli. Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP, ISBN 978-602-14930-8.

Diterbitkan

2020-03-07

Cara Mengutip

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreareus) TERHADAP KADAR AIR DAN PERSENTASE PRODUK SOSIS DAGING ITIK PETELUR AFKIR. (2020). ANGON: Journal of Animal Science and Technology, 2(1), 53-61. https://doi.org/10.20884/1.angon.2020.2.1.p53-61

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>