PENGARUH SUPLEMENTASI SELENIUM ANORGANIK DALAM PAKAN TERHADAP BOBOT ALBUMEN, BOBOT YOLK, RASIO BOBOT YOLK DAN ALBUMEN AYAM NIAGA PETELUR

  • Naufal Abyan Dwiyanjono Universitas Jenderal Soedirman
  • Rosidi Rosidi Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
  • Nu'man Hidayat Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
Keywords: ayam niaga petelur, natrium selenite, bobot yolk, bobot albumen, rasio bobot yolk albumen

Abstract

Latar Belakang. Penelitian dengan judul “Pengaruh Suplementasi Selenium Anorganik dalam Pakan terhadap Bobot Albumen, Bobot Yolk, Rasio Bobot Yolk dan Albumen Ayam Niaga Petelur” bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi natrium selenite dalam pakan terhadap bobot albumen, bobot yolk, rasio bobot yolk dan albumen ayam niaga petelur. Materi dan Metode. Materi penelitian terdiri dari 80 ekor ayam niaga petelur berumur 35 minggu. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental dengan suplementasi natrium selenite dalam pakan dengan level yang berbeda. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 4 level perlakuan penambahan natrium selenite (S0 0%; S1 0,2 mg/kg; S2 0,4 mg/kg ; S3 0,6 mg/kg) dan setiap perlakuan akan diulang sebanyak 5 kali. Setiap Satu unit percobaan terdiri dari 4 ekor ayam niaga petelur. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu bobot yolk, bobot albumen, rasio bobot yolk dan albumen ayam niaga petelur. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis variansi (ANAVA). Hasil. Hasil Analisis variansi menunjukkan bahwa bobot yolk, bobot albumen, rasio bobot yolk dan albumen pada masing-masing perlakuan berpengaruh tidak nyata (P > 0,05). Rata-rata bobot yolk hasil penelitian yaitu S0 16,52±0,31 g; S3 16,46±0,28 g; S2 16,27±0,42 g; S1 16,10±0,39 g, lalu rata-rata bobot albumen yaitu S1 37,81±2,00 g; S2 37,53±1,82 g; S0 36,85±1,35 g; S3 36,60±2,02 g, kemudian rata-rata rasio bobot yolk dan albumen yang didapat sebesar S0 0,45±0,01; S3 0,45±0,03; S1 0,43±0,02; S2 0,43±0,02. Kesimpulan. Suplementasi natrium selenite dalam pakan ayam niaga petelur hingga 0,6mg/kg pakan belum dapat meningkatkan bobot albumen, bobot yolk, rasio bobot yolk dan albumen, tetapi menghasilkan nilai yang relatif sama dengan perlakuan kontrol.

References

Afiyah, D.N., dan N. Rahmawati. 2017. Kualitas fisik dan mikrobiologi telur ayam ras di pasar tradisional kota kediri. Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang. p 156-163.
Haryuni, N., A. Lidyawati, dan B. Khopsoh. 2019. Pengaruh penambahan level vitamin e-selenium dalam pakan terhadap fertilitas dan daya tetas telur hasil persilangan ayam sentul dengan ayam ras petelur. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 7(3):287–292.
Heryadi, A.L., A. Shalihat, R. Pratiwi, dan Mutakin. 2020. Selenium species in vegetables: benefits and toxicity for the body. Jurnal Ilmiah Farmasi. 16(2):155–166.
Indriani, Y.W. 2018. Pengaruh Pemberian Suplemen Pakan Layer (SPL) Terhadap Kualitas Internal Telur Ayam Ras di Kawasan Peternakan Ayam Ras Desa Santong Kabupaten Lombok Utara. Publikasi Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Mataram, Mataram.
Ismoyowati dan D. Purwantini. 2013. Produksi dan kualitas telur itik lokal di daerah sentra peternakan itik. Jurnal Pembangunan Pedesaan. 13(1):119–157.
Ledvinka, Z., E. Tumova, M. Englmaierova, dan M. Podsednicek. 2012. Egg Quality of Three Laying Hen Genotypes Kept in Conventional Cages and on Litter. European Poultry Science. 76(1):38-43.
Leke, J.K., E. Wantasen, F . Sompie, F.H. Elly, dan R. Siahan. 2019. The characteristics and quality of egg from commercial laying hens fed with garlic (Allium sativum) Supplemented Ration. Journal Animal Production, 21(2):98-103.
Ora, F.H. 2015. Struktur dan Komponen Telur. Deepublish. Yogyakarta.
Putri, C.P.F., Roesdiyanto, dan I. Harisulistyawan. 2019. Pengaruh pemberian Azolla microphylla dalam pakan terhadap bobot yolk, albumen dan kerabang telur puyuh. Journal of Animal Science and Technoogy (ANGON). 1(3):227–233.
Sukma, A.W., A. Hintono, dan B.E. Setiani. 2012. Perubahan mutu hedonik telur asin sangrai selama penyimpanan. Animal Agriculture Journal. 1(1):585–598.
Suprayudi, M.A., B. Faisal, dan M. Setiawati. 2013. Pertumbuhan ikan nila merah yang diberi pakan mengandung selenium organik. Jurnal Akuakultur Indonesia. 12(1):48–53.
Surai, P.F. 2000. Effect of Selenium and Vitamin E Content of the Material Diet on the Antioxidant System of the Yolk and the Developing Chick. Br. Pout Sci, 41:235-243.
Tugiyanti, E. dan N. Iriyanti. 2012. Kualitas Eksternal Telur Ayam Petelur yang Mendapat Ransum dengan Penambahan Tepung Ikan Terfermentasi Menggunakan Isolat Prosedur Anti Histamin. J. Aplikasi Teknologi Pangan. 1(2):44-47.
Zaeni H.Z.P., T. Kurniati, dan F. Fathul. 2017. The Effect of Addition Masamix KWS with Different Doses on Feed to Layer Performances. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan. 1(1):26-32.
Published
2023-03-01
How to Cite
[1]
N. Dwiyanjono, R. Rosidi, and N. Hidayat, “PENGARUH SUPLEMENTASI SELENIUM ANORGANIK DALAM PAKAN TERHADAP BOBOT ALBUMEN, BOBOT YOLK, RASIO BOBOT YOLK DAN ALBUMEN AYAM NIAGA PETELUR”, ANGON: Journal of Animal Science and Technology, vol. 5, no. 1, pp. 30-37, Mar. 2023.
Section
Articles