DAMPAK PEMANFAATAN ROTI AFKIR SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DALAM RANSUM ITIK MOJOSARI BETINA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN, PERFORMA, DAN INCOME OVER FEED COST PADA PERIODE STARTER

Husmaini Husmaini; Zulkarnain Zulkarnain; Fitri Oktayani; Riska Wahyuni

Husmaini Husmaini Fakultas Peternakan, Universitas Andalas, Padang
Zulkarnain Zulkarnain Fakultas Peternakan, Universitas Andalas, Padang
Fitri Oktayani Fakultas Peternakan, Universitas Andalas, Padang
Riska Wahyuni Fakultas Peternakan, Universitas Andalas, Padang

Keywords: roti afkir, jagung, performa, itik Mojosari, income over feed cost

Abstract

Jagung merupakan komponen terbesar dalam formulasi ransum unggas. Penggunaan jagung untuk ternak berkompetisi dengan kebutuhan manusia untuk pangan dan sebagai bahan bakar ramah lingkungan. Untuk mencegah mortalitas yang tinggi dan mendapatkan pertumbuhan yang baik, peternak umumnya memelihara itik secara intensif. Akibatnya peternak mengeluarkan biaya ransum cukup tinggi. Roti afkir merupakan roti yang sudah expire dan tidak layak dikonsumsi manusia namun basih mengandung nutrisi yang tidak jauh berbeda dengan jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dampak pemanfaatan roti afkir sebagai pengganti jagung terhadap laju pertumbuhan, performa, dan income over feed cost pada budidaya itik Mojosari betina periode starter. Penelitian ini menggunakan 100 ekor itik Mojosari dan ditempatkan secara acak dalam 20 unit kandang. Ransum Kontrol diformulasi dengan kandungan protein 19% dan EM 3.000 kkal/kg. Perlakuan yang diberikan adalah level penggantian jagung dengan tepung roti afkir yaitu: R0 (Kontrol), R1 (20%), R2 (40%), dan R3 (60%). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penggantian jagung sampai 60% nyata (P<0.05) meningkatkan konsumsi ransum dan intake protein, namun memberikan efek sama (P>0.05) pada laju pertumbuhan, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Penggunaan tepung roti afkir sebagai pengganti jagung meningkatkan income over feed costpada periode stater. Kesimpulan penelitian ini adalah penggantian jagung sebanyak 60 % merupakan perlakuan terbaik dengan konsumsi ransum 3.8 kg/ekor, laju pertumbuhan 0.21 pertambahan bobot badan 602g/ekor, konversi 6.49 dan income over feed cost Rp. 4.478 per ekor.

Author Biography

Husmaini Husmaini, Fakultas Peternakan, Universitas Andalas, Padang

Jagung merupakan komponen terbesar dalam formulasi ransum unggas. Penggunaan jagung untuk ternak berkompetisi dengan kebutuhan manusia untuk pangan dan sebagai bahan bakar ramah lingkungan. Untuk mencegah mortalitas yang tinggi dan mendapatkan pertumbuhan yang baik, peternak umumnya memelihara itik secara intensif. Akibatnya peternak mengeluarkan biaya ransum cukup tinggi. Roti afkir merupakan roti yang sudah expire dan tidak layak dikonsumsi manusia namun basih mengandung nutrisi yang tidak jauh berbeda dengan jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dampak pemanfaatan roti afkir sebagai pengganti jagung terhadap laju pertumbuhan, performa, dan income over feed cost pada budidaya itik Mojosari betina periode starter. Penelitian ini menggunakan 100 ekor itik Mojosari dan ditempatkan secara acak dalam 20 unit kandang. Ransum Kontrol diformulasi dengan kandungan protein 19% dan EM 3.000 kkal/kg. Perlakuan yang diberikan adalah level penggantian jagung dengan tepung roti afkir yaitu: R0 (Kontrol), R1 (20%), R2 (40%), dan R3 (60%). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penggantian jagung sampai 60% nyata (P<0.05) meningkatkan konsumsi ransum dan intake protein, namun memberikan efek sama (P>0.05) pada laju pertumbuhan, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Penggunaan tepung roti afkir sebagai pengganti jagung meningkatkan income over feed costpada periode stater. Kesimpulan penelitian ini adalah penggantian jagung sebanyak 60 % merupakan perlakuan terbaik dengan konsumsi ransum 3.8 kg/ekor, laju pertumbuhan 0.21 pertambahan bobot badan 602g/ekor, konversi 6.49 dan income over feed cost Rp. 4.478 per ekor.