INOVASI PEMANFAATAN LAHAN RAWA KALIMANTAN SELATAN: PETERNAKAN DAN PERIKANAN UNTUK MASA DEPAN INDONESIA

Abstract

Luas lahan rawa di Kalimantan Selatan sebesar 4.969.824 ha yang terdiri dari lahan gambut, lahan rawa pasang surut, dan lahan rawa lebak. Lahan rawa tersebut banyak yang belum diolah dan dimanfaatkan, padahal lahan rawa dapat berpotensi sebagai lahan pertanian baru untuk masa depan Indonesia. Selain itu juga dapat dimanfaatkan untuk peternakan, perikanan dan perkebunan. Jenis komoditas peternakan dan perikanan yang dapat dikembangkan di lahan rawa salah satunya yaitu itik alabio, ikan gabus, papuyu sebagai kearifan lokal dan ikan lele. Inovasi pemanfaatan lahan rawa ini bertujuan untuk mengembangkan lahan rawa di Kalimantan Selatan yang belum diolah, menjadi lahan peternakan dan perikanan. Metode pemanfaatan lahan rawa yang digunakan yaitu dengan tiga tahapan yang pertama identifikasi dan karakterisasi lahan rawa, kedua pemilihan teknologi pengelolaan tanah dan air yang sesuai dengan keadaan rawa, ketiga pengembangan komoditas peternakan yang dipelihara secara ekstensif dan perikanan secara intensif. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu lahan rawa yang dapat diolah seluas 70 ha dan dijadikan lahan peraga (demonstation farming) komoditas pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Komoditas peternakan yang dapat dikembangkan yaitu Itik alabio, sedangkan komoditas perikanan yaitu ikan gabus, papuyu serta ikan lele. Kearifan lokal tersebut dapat dibudidayakan di lahan rawa karena dapat tumbuh dan berkembang di lahan rawa yang sudah diolah sampai panen. Secara kualitatif komoditas yang produktifitas nya optimal yaitu budidaya ikan lele dengan hasil panen 800kg dari jumlah benih awal 4.000 ekor Hal ini membuktikan bahwa lahan rawa dapat dimanfaatkan untuk lahan peternakan dan perikanan.