KONSUMSI DAN KECERNAAN SERAT KASAR SERTA PROTEIN KASAR PAKAN KAMBING YANG DISUPLEMENTASI TEPUNG BAWANG PUTIH (Allium sativum) DAN MINERAL CHROMIUM ORGANIK
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh suplementasi tepung bawang putih (Allium satium) dan mineral Chromium organik dalam pakan kambing terhadap konsumsi dan kecernaan serat kasar (SK) serta protein kasar (PK). Materi penelitian yang digunakan adalah kambing Peranakan Etawa (PE) jantan umur 8 bulan. Pakan perlakuan terdiri atas 40% hijauan, 60% konsentrat (PK 14,36 %; TDN 66,32 %), 250 ppm tepung bawang putih (Allium sativum), dan 1,5 ppm mineral Chromium (Cr) organik. Metode penelitian adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diujicobakan yaitu R0: Pakan basal; R1: R0 + 250 ppm tepung bawang putih; R2: R1 + 1,5 ppm mineral Chromium organik. Perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi serat kasar (g/ekor/hari) dengan rataan R0 = 628,86 ± 39,42; R2 = 745,72 ± 57,48; R1 769,17 ± 51,90, namun perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi protein kasar (g/ekor/hari) dengan rataan R0 = 256,81 ± 33,57; R1 = 219,53 ± 32,78; R2 = 236,97 ± 25,22. Perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan protein kasar dengan rataan R0: 79,55 ± 3,11; R1: 70,29 ± 6,54; dan R2: 73,82 ± 2,42 namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kecernaan serat kasar dengan rataan R0: 76,70 ± 7,04%; R1: 80,84 ± 4,17%; dan R2: 82,40 ± 1,07%. Kesimpulannya, suplementasi 250 ppm tepung bawang putih dan 1,5 ppm mineral Chromium organik dalam pakan kambing meningkatkan konsumsi dan kecernaan serat kasar namun cenderung menurunkan konsumsi dan kecernaan protein kasar.