PENGARUH LEVEL TEPUNG KUNYIT PADA RANSUM SAPI BALI TERHADAP PERFORMANS DAN PENDAPATAN PETERNAK
Abstract
Penelitian pengaruh level tepung kunyit pada ransum sapi bali terhadap performans dan pendapatan peternak telah dilaksanakan di Kelompok Setia Makmur, Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali dari bulan Pebruari sampai Juni 2020. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 5 perlakuan pakan dengan 5 ulangan. Masing-masing ulangan menggunakan 5 ekor sapi jantan rata-rata berat awal 235,32 kg. Perlakuan yang diuji: P0: Sapi-sapi diberi hijauan + 1 kg/ekor/hari pollar (cara petani), P1: Sapi-sapi diberi hijauan + 1 kg/ekor/hari konsentrat tanpa tepung kunyit, P2: P1 + dengan 1% tepung kunyit, P3 : P1 + dengan 1,5% tepung kunyit , P4: P1 + dengan 2% tepung kunyit. Parameter yang diamati adalah pertambahan bobot badan, konsumsi ransum dan Feed Convertions Ratio (FCR). Data yang diperoleh dianalisis sidik ragam, jika perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani dilakukan melalui analisis Revenue cost ratio (R/C ratio). Hasil penelitian menunjukkan sapi-sapi yang diberikan pakan konsentrat dengan tambahan 1,5% tepung kunyit (P3) menghasilkan pertambahan bobot badan 0,68 kg/ekor/hari dan FCR 11,42 nyata lebih tinggi dari P0 (cara petani). Jika dibandingkan dengan pelakuan P1, P2 dan P4 secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05). Analisis usahatani menunjukkan sapi-sapi yang diberikan perlakuan P3 memberikan keuntungan tertinggi yaitu Rp. 2.554.633,- dengan R/C 1,22 lebih tinggi dari perlakuan lainnya, masing-masing P0:1,11, P1: 1,18, P2: 1,20, dan P4: 1,21. Pemberian tepung kunyit pada level 1,5% dalam konsentrat sapi bali dapat meningkatkan pertambahan bobot badan, efisiensi ransum dan pendapatan peternak, sehingga layak untuk diterapkan.