PENGARUH SUPLEMENTASI UREA-ZEOLIT DENGAN METODE PEMBUATAN YANG BERBEDA DAN PROTEKSI BUNGKIL KEDELAI TERHADAP METABOLISME NITROGEN DOMBA LOKAL
Abstract
Urea merupakan sumber nitrogen nonprotein (NPN) dan sering digunakan sebagai pengganti sumber protein pakan karena memiliki kandungan nitrogen yang tinggi sekitar 46,7% atau setara dengan 262-292% protein. Namun tingkat degradasi urea menjadi amonia dapat lebih cepat daripada pemanfaatan amonia oleh mikroba. Hal ini menyebabkan terjadinya akumulasi amonia yang berdampak pada keracunan amonia. Salah satu upaya untuk mencegah hal tersebut adalah pengolahan urea menjadi urea lepas lamban. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji suplementasi urea-zeolit dengan metode pembuatan berbeda sebagai urea lepas lamban dan proteksi bungkil kedelai terhadap metabolisme nitrogen domba lokal. Sebanyak 25 ekor domba lokal jantan berumur 9-10 bulan dengan bobot badan (BB) awal rata-rata 29,96 ± 2,52 kg diacak sempurna ke dalam lima perlakuan yaitu R0 = silase jagung adlibitum + konsentrat 3,2% bahan kering (BK) dari BB, R1 = R0 + 1% urea, R2 = R0 + 3% urea-zeolit tanpa pemanasan, R3 = R0 + 2,85% urea-zeolit pemanasan, R4 = R0 + 1% bungkil kedelai terproteksi tanin + 2,85% urea-zeolit pemanasan. Tiap perlakuan diulang sebanyak lima kali. Pakan diberikan 4,5%BK dari BB. Peubah yang diamati yaitu konsumsi nitrogen, retensi nitrogen, koefisien cerna nitrogen, dan retensi nitrogen/nitrogen tercerna (nilai biologis). Data dianalisis menggunakan analisis variansi dan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh terhadap konsumsi dan retensi nitrogen, nitrogen urin, dan nitrogen tercerna tetapi tidak berpengaruh terhadap nitrogen feses, koefisien cerna nitrogen domba lokal, dan retensi nitrogen/nitrogen tercerna (nilai biologis) pakan. Suplementasi urea dan urea-zeolit tidak meningkatkan metabolisme nitrogen domba lokal.