HYDROPONIC FODDER: ALTERNATIF PAKAN BERNUTRISI DI MASA PANDEMI
Abstract
Berbagai kendala melanda sektor logistik dan penyediaan pakan ternak selama pandemi. Kontinyuitas ketersediaan dan ketidakstabilan harga menjadi tantangan yang utama. Hal tersebut berdampak juga terhadap ketersediaan bahan pakan bernutrisi tinggi. Teknologi hidroponik menawarkan solusi untuk penyediaan bahan pakan bernutrisi tinggi secara mandiri. Hydroponic fodder merupakan pakan hijauan yang dibudidayakan dalam waktu singkat (7-14 hari) pada media cair dan dalam kondisi yang terkontrol. Tanaman jagung, kacang hijau, gandum, barley dan sorgum adalah beberapa komoditas yang dapat dikembangkan sebagai hydroponic fodder. Kandungan protein kasar (PK), serat kasar (SK) dan total digestible nutrients (TDN) hydroponic fodder berturut-turut berkisar antara 10.14-34.71%; 5,51-19,35% dan 68,69 – 78,85. Variasi nutrisi dipengaruhi oleh perbedaan komoditas tanaman, nutrisi media cair, umur panen dan kondisi lingkungan penanaman. Kecernaan hydroponic fodder juga cukup tinggi, berkisar antara 81,59-81,86%. Hydroponic fodder memiliki karakteristik nutrien yang tinggi protein, mineral dan rendah serat kasar. Hal tersebut berasosiasi dengan nilai TDN serta kecernaan yang tinggi. Hydroponic fodder berpotensi dikembangkan sebagai pakan fungsional alternatif selama pandemi. Hal tersebut ditinjau dari segi kepraktisan, kemandirian dan kualitas nutrisi.