PENGEMBANGAN USAHA TERNAK SAPI PERAH RAKYAT DI ERA NORMAL BARU

Abstract

Pandemi Covid-19 menuntut kita untuk melakukan pembatasan mobilitas fisik dan sosial, menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, sering mencuci tangan dengan sabun, olah raga yang teratur, dan menjaga asupan makanan untuk meningkatkan sistem imun/kekebalan tubuh. Salah satu upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh adalah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prioritas konsumsi susu meningkat pada masa Covid-19. Hal ini menjadi momentum yang baik untuk mendorong pengembangan industri persusuan nasional. Saat ini, 90% produksi susu nasional dihasilkan oleh peternak kecil, maka diperlukan upaya khusus untuk mendorong usaha ternak sapi perah rakyat. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan usaha ternak sapi perah rakyat di era normal baru (new normal). Analisis dilakukan dengan menggunakan data sekunder dan reviu hasil penelitian. Karakteristik usaha sapi perah rakyat dicirikan oleh manajemen tradisional dan skala pemilikan yang belum ekonomis sehingga tidak efisien, produksi susu masih rendah, pemilikan modal dan akses terhadap sumber permodalan terbatas, pengetahuan dan akses terhadap teknologi terbatas, daya tawar rendah, pemasaran secara konvensional, dan penjualan dalam bentuk susu segar tanpa pengolahan. Pada masa pandemi, adanya Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap distribusi input maupun output usaha ternak sapi perah. Oleh karena itu, di samping upaya untuk mengatasi masalah-masalah inheren yang melekat pada karakteristik usaha ternak sapi perah rakyat, juga diperlukan upaya-upaya untuk mengatasi masalah yang timbul karena adanya pandemi, antara lain melalui penggunaan aplikasi pemasaran secara online.