KARAKTERISTIK PUPUK ORGANIK DARI LIMBAH FLESHING INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT DENGAN PENAMBAHAN SERAT KAYU JATI
Abstract
Pengolahan limbah Industri Penyamakan Kulit (IPK) menjadi produk baru yang lebih bermanfaat merupakan salah satu cara dalam menjawab permasalahan industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pupuk organik yang diperoleh dari limbah IPK dengan penambahan serat kayu jati. Penelitian ini merupakan penelitian awal yang menganalisa secara kuantitatif dan kualitatif pupuk organik yang diperoleh dari penggunaan limbah fleshing dengan penggunaan serat kayu jati dalam proses pengomposan. Pemenuhan persyaratan dalam SNI 19-7030-2004, tentang spesifikasi kompos dari sampah organik domestik, menjadi acuan dalam menganalisa kualitas pupuk organik yang dihasilkan. Sekam padi, yang umum ditambah dalam proses pengomposan, digunakan sebagai pembanding. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah fleshing, bekatul, bioaktivator, sekam padi, dan serat kayu jati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio C/N pupuk organik dengan menggunakan serat kayu jati adalah 13,54. Selain itu, pupuk organik tersebut mengandung bahan organik 77,23%, kadar C organik 12,32%, kadar N total 0,91%, dan kadar P2O5 sebesar 754,22 mg/kg. Berdasarkan hasil analisa, dapat disimpulkan bahwa penambahan serat kayu jati dapat dijadikan alternatif sebagai pengganti sekam padi dalam proses pengomposan limbah fleshing. Potensi limbah fleshing dan serat kayu jati sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik dapat mendukung keberlanjutan IPK. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dalam meningkatkan skala produksi pengolahan limbah fleshing menjadi pupuk organik agar feasible dan dapat diimplementasikan oleh industri.