PENINGKATAN KECERNAAN PAKAN SAPI POTONG YANG BERBASIS JERAMI PADI MELALUI SUPLEMENTASI AMONIA, METIONIN, LISIN, KASEIN DAN ISOBUTIRAT SECARA IN VITRO
Abstract
Suatu penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan amonia, metionin, lisin dan isobutirat sebagai pakan imbuhan terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik pakan sapi potong. Penelitian menggunakan metode eksperimental in vitro, dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), sebagai kelompok adalah cairan rumen yang diperoleh dari lima ekor sapi yang dipotong di rumah potong. Kelompok digunakan sebagai ulangan. Perlakuan pakan yang diuji adalah suplementasi pakan imbuhan ammonia (dosis 0; 0,05; 0,5; 5,0% dari BK pakan), metionin (dosis 0; 0,05; 0,5; 5,0% dari BK pakan), lisin (dosis 0; 0,05; 0,5; 5,0% dari BK pakan), casein (dosis 0; 0,05; 0,5; 5,0% dari BK Pakan), dan asam isobutirat (dosis 0; 0,05; 0,5; 5,0 mM), dengan demikian terdapat 20 unit percobaan. Pakan dasar terdiri dari jerami padi dan konsentrat dengan imbangan 75:25, Konsentrat terdiri dari dedak padi dan bungkil kelapa. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa suplementasi pakan imbuhan (amonia + metionin + lisin + casein + isobutirat) sangat nyata (P<0,01) berpengaruh terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik pakan. Kecernaan bahan kering meningkat sebesar 149% sedangkan kecernaan bahan organik sebesar 133% dibandingkan dengan kontrol. Disimpulkan bahwa suplementasi amonia, metionin, lisin dan kasein terbaik pada taraf 5% sedangkan isobutirat pada taraf 5mM.