RESPON LIBIDO DAN KUALITAS SEMEN SAPI PERANAKAN ONGOLE (P.O) JANTAN DENGAN SUPLEMENTASI HERBAL
Abstract
Kunci keberhasilan kebuntingan pada sapi potong, selain sapi induk juga faktor pejantan. Permasalahan yang sering terjadi adalah rendahnya libido pejantan yang berdampak pada kualitas semen yang menyebabkan kegagalan konsepsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan libido dan kualitas semen sapi Peranakan Ongole (PO) jantan dengan menambahakan suplementasi herbal. Penelitian dilakukan di kandang percobaan Loka Penelitian Sapi Potong, dengan 12 ekor sapi jantan berumur diatas dua tahun. Menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 perlakuan herbal dan masing-masing sebanyak 4 (empat) ekor sapi PO jantan. Perlakuan herbal terdiri atas A (75 gram cabe jamu; 200 ml madu dan 5 butir telur); B (50 gram cabe jamu; 200 ml madu dan 5 butir telur) dan C (25 gram cabe jamu; 200 ml madu dan 5 butir telur) yang diberikan setiap satu minggu selama 3 bulan. Hasil pengamatan menunjukkan respon kecepatan libido sapi A 3,00±2,83 menit menjadi 1,00±0,00 menit; sapi B 10,00±00 menit menjadi 3,06±1,18 menit; sapi C 10,00 ± 00 menit menjadi 2,20±2,68 menit. Selanjutnya untuk kualitas semen untuk sapi A volume 2 ml menjadi 2,38±1,25 ml; konsentrasi 1220±169,71 menjadi 1420±424,89 jt/ml; motilitas individu 47,50±10,61 menjadi 60±33,67%. Volume semen sapi B awalnya 0 ml menjadi 3,06±1,18ml; konsentrasi 0 menjadi 1201±421,58 jt/ml; motilitas individu 0 menjadi 62,50±18,52%. Dan sapi C volume 0 ml menjadi 2,30±1,64 ml; konsentrasi 0 menjadi 1376±294,74 jt/ml; motilitas individu 0 menjadi 74,00±6,52%. Dari uraian diatas disimpulkan bahwa pejantan perlakuan C memiliki perbaikan kecepatan respon libido dan kualitas semen lebih efisien dibanding perlakuan B dan A.