PERFORMA KUANTITATIF KELAHIRAN TUNGGAL DAN KEMBAR DUA PADA KAMBING SABURAI DI KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS

  • Sulastri Sulastri Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Lampung
  • Siswanto Siswanto Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Lampung
  • Sri Suharyati Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Keywords: Kambing Saburai, tipe kelahiran, panjang badan, tinggi pinggul, lebar pinggul

Abstract

Penelitian dilakukan di Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung pada 2020. Tujuan penelitian adalah mengetahui performa kuantitatif pada saat sapih kambing-kambing Saburai betina yang dilahirkan pada tipe kelahiran tunggal dan kembar dua guna melakukan seleksi untuk memilih kambing betina yang memiliki potensi melahirkan anak dengan tipe kelahiran kembar dua. Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan mengamati 107 ekor kambing Saburai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ukuran tubuh saat sapih pada tipe kelahiran tunggal :lingkar dada (LD) 53,38±2,41 cm, panjang badan (PB)  37,42±1,15 cm, tinggi badan (TB) 46,41±4,05 cm, lebar dada (LbD) 17,24±2,14 cm, dalam dada (DD) 20,34±1,77 cm, panjang kaki (PK) 14,09±2,05 cm, tinggi pinggul (TP) 31,28±2,07 cm, dan lebar pinggul (LP) 12,23±2,41 cm. Rata-rata ukuran tubuh pada waktu sapih kelompok kambing Saburai tipe kelahiran kembar dua : LD 54,44±3,76 cm, PB 36,52±2,11 cm, TB 45,43±4,12 cm, LbD 17,44±2,15 cm, DD 21,65±2,45 cm, PK 14,54±2,12 cm, TP 34,22 ±4,23 cm, LP 18,75±1,02 cm. Hasil uji t menunjukkan bahwa rata-rata ukuran tubuh pada waktu sapih kelompok kambing Saburai betina tipe kelahiran tinggal tidak berbeda (P≥0,05) dengan tipe kelahiran kembar dua kecuali lebar pinggul pada tipe kelahiran kembar dua (18,75±1,02 cm) lebih tinggi (P<0,05) daripada LB kambing tipe kelahiran tunggal (12,23±2,41 cm). Disimpulkan bahwa seleksi untuk memilih kambing dengan potensi melahirkan anak tipe kelahiran kembar dua dapat dideteksi dari ukuran lebar pinggul.

Author Biography

Sulastri Sulastri, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Penelitian dilakukan di Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung pada 2020. Tujuan penelitian adalah mengetahui performa kuantitatif pada saat sapih kambing-kambing Saburai betina yang dilahirkan pada tipe kelahiran tunggal dan kembar dua guna melakukan seleksi untuk memilih kambing betina yang memiliki potensi melahirkan anak dengan tipe kelahiran kembar dua. Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan mengamati 107 ekor kambing Saburai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ukuran tubuh saat sapih pada tipe kelahiran tunggal :lingkar dada (LD) 53,38±2,41 cm, panjang badan (PB)  37,42±1,15 cm, tinggi badan (TB) 46,41±4,05 cm, lebar dada (LbD) 17,24±2,14 cm, dalam dada (DD) 20,34±1,77 cm, panjang kaki (PK) 14,09±2,05 cm, tinggi pinggul (TP) 31,28±2,07 cm, dan lebar pinggul (LP) 12,23±2,41 cm. Rata-rata ukuran tubuh pada waktu sapih kelompok kambing Saburai tipe kelahiran kembar dua : LD 54,44±3,76 cm, PB 36,52±2,11 cm, TB 45,43±4,12 cm, LbD 17,44±2,15 cm, DD 21,65±2,45 cm, PK 14,54±2,12 cm, TP 34,22 ±4,23 cm, LP 18,75±1,02 cm. Hasil uji t menunjukkan bahwa rata-rata ukuran tubuh pada waktu sapih kelompok kambing Saburai betina tipe kelahiran tinggal tidak berbeda (P≥0,05) dengan tipe kelahiran kembar dua kecuali lebar pinggul pada tipe kelahiran kembar dua (18,75±1,02 cm) lebih tinggi (P<0,05) daripada LB kambing tipe kelahiran tunggal (12,23±2,41 cm). Disimpulkan bahwa seleksi untuk memilih kambing dengan potensi melahirkan anak tipe kelahiran kembar dua dapat dideteksi dari ukuran lebar pinggul

Published
2020-07-21
How to Cite
Sulastri, S., Siswanto, S., & Suharyati, S. (2020). PERFORMA KUANTITATIF KELAHIRAN TUNGGAL DAN KEMBAR DUA PADA KAMBING SABURAI DI KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS. PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI AGRIBISNIS PETERNAKAN (STAP), 7, 495-500. Retrieved from http://jnp.fapet.unsoed.ac.id/index.php/psv/article/view/493
Section
Articles