KUALITAS TELUR ITIK MOJOSARI YANG DIBERI PENAMBAHAN TEPUNG SILASE IKAN TERBANG (Hirundichthys exycephalus) PADA RANSUM
Abstract
Ikan terbang merupakan hasil tangkapan nelayan yang melimpah di Teluk Majene. Saat musim panen sisa ikan yang tidak terjual akan dibuat ikan asin atau diasap, sisanya akan menjadi limbah yang mencempari lingkungan. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah ikan terbang dibuat tepung silase untuk ransum itik. Penelitian dilaksanaan selama 48 hari dengan masa adaptasi 14 hari. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan dengan masing-masing ulangan diisi 2 ekor itik,sehingga itik yang digunakan total 48 ekor. Itik yang dipakai adalah itik Mojosari n umur 24 minggu, berat 1600 ± 80g. Perlakuan terdiri atas P0 = pakan komersil, P1 = ransum basal + 17% tepung silase ikan terbang, P2 = ransum basal ± 18% tepung silase ikan terbang dan P3 = ransum basal + 19% tepung silase ikan terbang. Parameter yang diamati adalah berat kuning telur, putih telur dan indeks telur. Data diolah menggunakan Anova dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukan berat kuning telur berkisar 21,6 – 31, 36g, berat putih telur 20,6 – 30,8g dan indeks telur 76,3 – 84,6. Hasil penelitian menunjukan penambahan tepung silase ikan terbang pada ransum tidak berpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap berat kuning, putih dan indeks telur itik Mojosari.