POTENSI GENETIK TERKAIT DENGAN KARAKTERISTIK PRODUKSI PADA ITIK LOKAL DI INDONESIA
Abstract
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi genetik itik lokal melalui identifikasi SNP gen FSH dan GH kaitannya dengan karakteristik produksi telur dan pertumbuhan spesifik pada itik Tegal dan Magelang. Manfaat penelitian adalah memperoleh marker molekuler SNP dari gen FSH dan GH yang dapat digunakan untuk menyeleksi itik Tegal dan Magelang yang memiliki produksi telur dan pertumbuhan tinggi, pada waktu yang lebih dini. Materi yang digunakan sebanyak 912 ekor itik, terdiri atas: populasi awal (F0) itik Tegal dan Magelang masing-masing sebanyak 8 ekor pejantan, 56 ekor induk serta populasi keturunan (F1) sebanyak 784 ekor. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimen. Amplifikasi FSH gene untuk karakteristik produksi telur menggunakan primer
forwards L556 5‘-TTCAGGCCTCCCCTACTTCT-3‘ dan primer reverse H820 GTGCTGCAAGGCTTTTTAGG-3‘. sedangkan GH gene untuk sifat pertumbuhan
menggunakan primer forwards L3487 5‘- CTAAAGGTGCAGAAGCAGGG-3‘ dan primer reverse H36785‘-AGGTATTGCACTGGGGTCAG-3‘ dengan teknik PCR. Analisis
polimorfisme berdasarkan SNP yang terkait dengan sifat produksi telur dan pertumbuhan. Hasil amplifikasi diperoleh produk PCR gen FSH pada itik (264 bp) dan gen GH (191 bp). Hasil identifikasi SNP gen FSH ditemukan pada SNP c.697T>C dan c.698G>A. Pada individu dengan produksi telur tinggi, sedang dan rendah masing-masing ditentukan oleh genotipe CC, CA dan AA. Hasil identifikasi SNP gen GH ditemukan pada SNP c.3678T>A dan c.3579A>G. Pada individu dengan pertumbuhan bobot badan tinggi dan sedang ditentukan oleh genotip AA, sedangkan individu dengan bobot badan rendah ditentukan oleh genotip GG. Karakteristik produksi telur itik dalam penelitian ini dipengaruhi oleh gen C dan A dari FSH gen. Gen C bersifat dominan, berpengaruh pada kemampuan produksi telur tinggi, sedangkan gen A bersifat resesif berpengaruh pada kemampuan produksi telur rendah. Karakteristik pertumbuhan bobot badan dipengaruhi oleh gen A dan G dari GH gen. Gen A bersifat dominan sedangkan gen C bersifat resesif.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa itik lokal Indonesia, khususnya itik Tegal dan Magelang berpotensi secara genetik dan bersifat polimorfisme ditinjau dari SNP gen FSH dan GH yang diperoleh
dan dapat digunakan sebagai penanda genetik terkait dengan karakteristik produksi telur dan pertumbuhan yang spesifik.