KUALITAS ORGANOLEPTIK DAGING AYAM YANG DIGORENG MENGGUNAKAN JENIS MINYAK GORENG YANG BERBEDA
Abstract
Abtrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas organoleptik daging ayam yang digoreng menggunakan jenis minyak goreng yang berbeda. Daging ayam broiler (umur 28 hari) bagian paha bawah (drumstick) digoreng dengan 3 jenis minyak goreng, yaitu minyak goreng tradisional (P1), minyak goreng curah (P2) dan minyak goreng berlebel (P3). Proses penggorengan menggunakan kompor Hock 12 sumbu selama 15 menit, setelah itu daging ayam dipotong kecil-kecil (2x2 cm), kemudian diuji organoleptik (warna, bau, keempukan dan rasa) oleh 15 panelis tidak terlatih. Data yang diperoleh dianalisis sidik ragam menggunakan rancangan acak lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P1 dan P3 mempunyai nilai keempukan yang lebih baik (P<0,05), yaitu agak empuk-empuk, serta mempunyai nilai rasa yang lebih baik (P<0,01), yaitu enak-sangat bila dibanding P2, tetapi ketiga jenis minyak goreng ini berpengaruh tidak nyata terhadap warna dan bau ayam goreng. Dapat disimpulkan bahwa daging ayam yang digoreng menggunakan minyak goreng tradisional (P1) dan minyak goreng kemasan berlebel (P2), secara organoleptik menurut panelis, mempunyai nilai keempukan dan rasa yang lebih baik, dibanding daging ayam yang digoreng menggunakan minyak goreng curah (P2).