BOBOT DAN KADAR LEMAK ABDOMINAL ITIK CIHATEUP YANG RANSUMNYA DITAMBAHKAN DENGAN AMPAS TEH HIJAU FERMENTASI
Abstract
Ampas teh merupakan limbah dari teh yang ketersediaannya dapat berasal dari rumah tangga atau industri pengolah teh. Ampas teh di setiap industri pengolah teh menjadi polusi dan dianggap sampah sehingga perlu dimanfaatkan menjadi produk yang lebih berguna. Ampas teh mengandung tannin sebagai antinutrisi yang dapat menurunkan kecernaan sehingga perlu pengolahan lebih lanjut dengan difermentasi untuk meningkatkan kecernaan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ampas teh hijau fermentasi (ATHF) di dalam ransum itik Cihateup terhadap bobot dan kadar lemak abdominal itik Cihateup. Penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap dan apabila berbeda nyata diuji lanjut menggunakan metode Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Sebanyak 60 ekor itik Cihateup dikelompokkan ke dalam 4 kelompok perlakuan pakan basal dengan level penambahan ampas teh hijau fermentasi yang berbeda yaitu: R1 (0% ATHF), R2 (1% ATHF), R3 (2% ATHF) dan R4 (3% ATHF). Parameter yang diukur dalam penelitian ini yaitu bobot dan kadar lemak abdominal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ampas teh hijau fermentasi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot maupun kadar lemak abdominal itik Cihateup. Meskipun demikian, perlakuan kontrol memiliki bobot dan kadar lemak abdominal yang relatif lebih tinggi (15,58 g dan 1,53%) dibandingkan perlakuan lainnya. Penambahan ampas teh hijau fermentasi sampai level 3% tidak mempengaruhi bobot dan kadar lemak abdominal itik Cihateup.