PERFORMANS PRODUKSI BERDASARKAN TIPE PERSILANGAN YANG BERBEDA PADA ITIK TEGAL DENGAN MAGELANG
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh tipe persilangan itik Tegal dengan Magelang terhadap performans produksi yang meliputi produksi dan bobot telur, bobot tetas, bobot badan umur 4 dan 8 minggu. Materi yang digunakan adalah itik Tegal dan Magelang sebanyak 80 ekor yang dibagi dalam 4 tipe persilangan (P1, P2, P3, P4). Jumlah itik Tegal dan Magelang yang digunakan pada setiap tipe persilangan terdiri dari 5 ekor jantan dan 15 ekor betina. Produksi telur diperoleh dengan cara mengumpulkan telur segar setiap hari selama 90 hari. Bobot telur diperoleh dari hasil penimbangan telur/butir segera setelah diproduksi setiap hari. Bobot tetas diperoleh dari hasil penimbangan itik setelah menetas dan kering bulunya selama 24 jam. Bobot badan umur 4 dan 8 minggu diperoleh dari hasil penimbangan pada umur 4 dan 8 minggu. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen. Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 1 ekor itik jantan dan 3 ekor betina. Perlakuan terdiri dari tipe persilangan: P1 (itik jantan dengan betina Magelang), P2 (itik jantan Magelang dengan betina Tegal), P3 (itik jantan Tegal dan betina Magelang) dan P4 (itik jantan dan betina Tegal). Data penelitian yang diperoleh dianalisis dengan analisis variansi dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Diperoleh rataan dan simpang baku produksi telur hasil persilangan P1: 64,44±5,89 %; P2: 55,6 ±15,52 %; P3: 58,22±10,22 % dan P4: 42,67±14,72 %. Bobot telur P1: 73,67±2,44 g, P2 : 68,40±2,77 g; P3: 69,07±4,80 g, dan P4: 74,33±2,45 g. Bobot tetas P: 37,80±3,09 g; P2: 43,07±2,10 g; P3: 40,10±3,03 g; dan P4: 40,40±2,16 g. Bobot badan umur 4 minggu yaitu P1: 543,50±11,93 g; P2: 482,80±39,95 g; P3: 475,75±30,25 g; dan P4: 581,75±10,78 g. Bobot badan umur 8 minggu yaitu P1: 1073,25±19,48 g; P2: 1027,40±52,56 g; P3 : 978,40±21,31 g dan P4: 1098,50±4,04 g. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa tipe persilangan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap produksi telur dan bobot tetas, berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot telur serta berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot badan itik umur 4 dan 8 minggu. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tipe persilangan antara itik Tegal dengan Magelang berpengaruh beragaman terhadap performans produksi. Performans bobot badan umur 4 dan 8 minggu dapat dijadikan kriteria seleksi pada itik hasil persilangan antara itik Tegal dengan Magelang.