PENGARUH SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP JUMLAH ERITROSIT DAN NILAI HEMATOKRIT AYAM NIAGA PETELUR
Abstract
Latar belakang. Penelitian berjudul “Pengaruh suplementasi probiotik terhada
jumlah eritrosit dan nilai hematokrit ayam niaga petelur”. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 2020-23 Februari 2021, di
Eksperimental Farm dan Laboratorium Kesehatan Ternak, Fakultas
Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui suplementasi probiotik terhadap jumlah eritrosit dan nilai
hematokrit ayam niaga petelur, serta mengetahui level suplementasi probiotik
yang paling optimum terhadap peningkatan jumlah eritrosit dan nilai
hematokrit. Materi dan metode. Materi penelitian menggunakan ayam niaga
petelur strain Isa Brown umur 45 minggu sebanyak 80 ekor, kandang batere,
tempat pakan dan minum, probiotik (promix), pakan ayam komersil periode
produksi (jagung, bungkil kacang kedelai, corn gluten meal, tepung daging dan
tulang, tepung ikan, pollard, dan lainnya) peralatan untuk pemeriksaan darah
(kapas, alkohol, betadine, spuit 3cc, cooler box, tabung EDTA). Penelitian
dilakukan dengan metode eksperimen dan menggunakan rancangan acak
lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 5 ulangan. Setiap perlakuan
menggunakan 20 ekor ayam yang terdiri dari 4 ekor ayam di setiap kandang di
dalam satu ulangan dan dikalikan dengan 5 ulangan. Data dianalisis
menggunakan uji Brown-Forsythe. Perlakuan yang di uji coba yaitu P0 : 0%, P1
: 0,5%, P2 : 1%, dan P3 : 1,5%. Peubah yang diamati dalam penelitian adalah
jumlah eritrosit dan nilai hematokrit. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa rata-rata jumlah eritrosit P0 : 2,662±0,551 Juta/µL, P1 : 3,106±0,508
Juta/µL, P2 : 2,312±0,076 Juta/µL, dan P3 : 2,532±0,361 Juta/µL. Rataan nilai
hematokrit pada perlakuan P0 : 28,80±6,25%, P1 : 31,36±5,10%, P2 :
25,02±0,65%, dan P3 : 27,50±3,82%. Hasil analisis menunjukkan bahwa
suplementasi probiotik dengan level yang berbeda tidak berpengaruh nyata P >
0,05 terhadap jumlah eritrosit dan nilai hematokrit. Hasil dari uji BrownForsythe pada eritrosit yaitu dengan signifikansi 0,065 sedangkan pada
hematokrit signifikansinya 0,218. Simpulan. Suplementasi probiotik sampai
dengan level 1,5% belum optimal meningkatkan jumlah eritrosit dan nilai
hematokrit.
References
terhadap Gambaran Darah Ayam Kampung yang Diinfeksi Cacing Nematoda
(Ascaridia galli). Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Hartono, M., dan T. Kurtini. 2017. Pengaruh Pemberian Probiotik terhadap Performa
Ayam Petelur. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan 15(3):214-219.
Hoffbrand, A.V., and JE. Pettit. 1996. Kapita Selekta Hematologi. Ed ke-2.
Terjemahan: Iyan D, EGC, Jakarta.
Isa Brown Commercial Layers. 2009. General Management Guide Commercial Isa
Brown. Pondoras.
Isnaeni, W. 2006. Fisiologi Hewan. Kanisius, Yogyakarta
Lutfiana, K., T. Kurtini, dan M. Hartono. 2015. Pengaruh Pemberian Probiotik dari
Mikroba Lokal terhadap Gambaran Darah Ayam Petelur. Jurnal Ilmiah
Peternakan Terpadu 3(3):151-156.
Meyer D.J and Harvey J.W. 2004. Veterinery Laboratory Medicine Interpretation and
Diagnosis. 3rd Edition. Saunders, USA.
North and Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual, New York.
Parwati, E. D., N. Ulupi, R. Afnan, dan A. S. Satyaningtijas. 2017. Gambaran Eritrosit
Ayam Broiler dengan Waktu Tempuh Transportasi dan Level Pemberian ZnSO4
Berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan 5(3):101-105.
Putriani, S., I. G. Soma, dan I. B. K. Ardana. 2012. Nilai Hematokrit, Kadar
Hemoglobin, dan Total Eritrosit Ayam Pedaging yang diinjeksi Kombinasi Tylosin
dengan Gentamicin. Indonesia Medicus Veterinus 1(4):492-504.
Rasyaf, M. 2007. Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya, Jakarta.
Rosita, A., , A. Mushawwir, dan D. Latipudin. 2015. Status Hematologis (Eritrosit,
Hematokrit, dan Hemoglobin) Ayam Petelur Fase Layer pada Temperature
Humidity Index yang Berbeda. Jurnal Unpad 4(1) : 1-10.
Sianturi, R. 2022. Uji Homogenitas sebagai Syarat Pengujian Analisis. Jurnal
Pendidikan Sains Sosial dan Agama 8(1) : 1-12
Smith, J. B., dan S. Mangkoewidjojo. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan dan
Penggunaan Hewan Percobaan Daerah Tropis. UI Press, Jakarta.
Sturkie P.D. 1976. Avian Physiologi. Third Edition. Springer-verlag, New York.
Sudarmono, A. S. 2003. Pedoman Pemeliharaan Ayam Ras Petelur. Kanisius,
Yogyakarta.
Tamzil, M. H. 2014. Stres Panas pada Unggas: Metabolisme Akibat dan Upaya
Penanggulangannya. Wartazoa 24(2): 57-66.
Ulupi, N., dan Ihwantoro, T. T. 2014. Gambaran Darah Ayam Kampung dan Ayam
Petelur Komersial pada Kandang Terbuka di Daerah Tropis. Jurnal Ilmu Produksi
dan Teknologi Hasil Peternaka 2(1):219-223.
Wardhana, A. H., E Kencnawati, Nurmawati, Rahmaweni, dan C. B. Jatmiko. 2001.
Pengaruh Pemberian Sediaan Patikaan Kebo (Euphorbia hirta L) terhadap Jumlah
Eritrosit, Kadar Hemoglobin, dan Nilai Hematokrit pada Ayam yang Diinfeksi
dengan Eimeria tenella. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 6(2):126-133.
Wardhani, H. C. P., W. P. Lokapirnasari, dan K. Soepranianondo. 2019. Penggunaan
Probiotik Kombinasi Lactococcus lactis dan Lactobacillus acidophilus sebagai
Pengganti Antibiotika pada Ayam Petelur yang Diinfeksi Escherichia coli terhadap
Analisis Usaha. Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis 5(2):
183-192.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
Benefits of open access for the author, include:
- Free access for all users worldwide
- Authors retain copyright to their work
- Increased visibility and readership
- No spatial constraints
Works/articles in this journal are bound to CC Attibution 4.0 License.