PENGARUH MEDIA PENGENCER DAN PLASMA SEMEN SAPI TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU KERBAU (Bubalus bubalis)
Abstract
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh media pengencer dan penggantian plasma semen kerbau dengan plasma semen sapi. Penelitian dilakukan dalam rancangan pola faktorial 2x3, faktor pertama adalah pengencer (andromed vs laktosa) dan plasma semen sapi (0, 50 dan 100%). Dua ekor sapi FH didigunakan sebagai sumber plasma semen, plasma semen sapi diperoleh dengan jalan melakukan sentrifuse (3000 rpm, 10 menit), supernatan diambil untuk menggantikan plasma semen kerbau (0, 50 dan 100%). Dua ekor kerbau rawa (Bubalis bubalus) digunakan sebagai sumber semen. Semen kerbau di sentrifuse (3000 rpm, 10 menit), supernatan diambil (0, 50 dan 100%) digantikan dengan plasma semen sapi. Konsentrasi sperma dihitung dan diencarkan menggunakan dua macam pengencer semen untuk mendapatkan konsentrasi sebesar 100x106/ml dan dibekukan menurut protokol yang sudah baku dikerjakan di Balitnak. Hasil penelitian menunjukkan motilitas spermatozoa pascathawing pada medium andromed (P<0.05) lebih tinggi (27,5 + 2,5 vs 6,0 + 1,0) dibanding laktosa. Persentase hidup saat thawing pada andromed tidak berbeda dengan laktosa (44,2% vs 44,6%), sejalan dengan kondisi MPU (74,5% vs 67,3%). Media pengencer juga tidak menghasilkan perbedaan yang nyata pada membran tudung akrosum (TAU) sebesar 48,8 vs 48,3% untuk laktosa dan andromed. Penggantian plasma semen kerbau dengan plasma semen sapi tidak menghasilkan perbedaan yang nyata baik pada persentase motilitas, spermatozoa hidup, MPU dan TAU. Tidak dijumpai adanya interaksi antara jenis media dengan penggantian plasma semen. Dapat disimpulkan penggunaan Andromed dapat memperbaiki motilitas pascathawing. Penggantian plasma semen kerbau dengan plasma semen sapi tidak memperbaiki kualitas semen beku kerbau.
Kata Kunci: Plasma semen, Sapi, Kerbau, Laktose, Andomed
Abstract. The study was conducted to determine the effect of dilution media and replacement of plasma seminal of buffalo with bovine plasma semial. The study was conducted in 2x3 factorial design, the first factor is diluents (andromed vs lactose) and second factor is bovine plasma seminal (0,50 and 100%). Two FH cow bull were used as a source of seminal plasma. Bovine Seminal plasma was obtained by centrifuging the semen at 3000 rpm, for 10 min. Two bull of swamp buffaloes (Bubalis bubalus) are used as a source of spermatozoa. Buffalo plasma seminal were separated from spermatozoa using centrifution at 3000 rpm, 10 min, the supernatant taken then replaced with bovine plasma seminal (0, 50, 100%). Sperm concentration was calculated and diluted using two kinds of extender (Lactose and andromed) to obtain final concentrations of 100x106/ml. The preparation of frozen semen were done according protocols of Balitnak. The results showed that post-thawing motility of sperm on andromed medium was higher (P <0.05) than lactose (27.6 vs 6.6 ). The percentage of life sperm (%H) of andromed was not different with lactose (41.6% vs 43.6%), in line with Intac Apical Ridge (TAU) conditions (44,7% vs 48.8%) for andromed and lactose, respectivelly. The replacement of buffalo plasma seminal with bovine plasma seminal in any levels did not significantly differences in percentage of motility, %H anf %TAU. There was no interaction between media and seminal plasma replacement. It can be concluded that the use of AndroMed can improve post-thawing motility. The replacement of plasma seminal of buffalo with bovine plasma seminal did not improve the quality of buffalo frozen semen.
Keywords: Plasma seminal, bovine, Buffalo, Laktose, Andomed