ANALISIS KERAGAMAN GENETIK ANTAR POPULASI ITIK LOKAL INDONESIA DI PULAU SUMATERA MENGGUNAKAN MARKER MIKROSATELIT
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaman genetik antar populasi. Sebanyak 90 individu dari 3 populasi itik lokal di Pulau Sumatera (Itik Bayang, Itik Pegagan, dan Itik Pitalah), ditentukan genotipnya menggunakan 22 marker mikrosatelit. Number of alleles (Na), observed heterozigosity (Ho), expected heterozigosity (He), polymorphism information content (PIC), dan Wright’s F-statistics (〖F_IS,F_IT,F〗_ST) merupakan beberapa indikator yang digunakan untuk menganalisis keragaman genetik antar populasi. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 121 alel yang tersebar pada semua lokus, dengan jumlah alel per lokus bervariasi dari 2 (CAUD009 dan APH24) hingga 18 (CAUD048 dan CAUD040). Berdasarkan 22 marker mikrosatelit yang dianalasis, nilai rata-rata Ho (0.429) dan He (0.509) mengindikasikan bahwa keragaman genetik antar populasi relatif sedang. Nilai rata-rata PIC sebesar 0.46 menunjukkan bahwa semua marker cukup informatif dalam analisis keragaman genetik. Rata-rata nilai F-statistics (〖F_IS,F_IT,F〗_ST) berturut-turut 0.148, 0.198, dan 0.060. Nilai rata-rata〖 F〗_ST menunjukkan bahwa perbedaan genetik antar populasi sedang. Sebanyak 2 lokus dari 22 marker yang digunakan terindikasi menyimpang dari Hardy-Weinberg equilibrium. Berdasarkan indikator-indikator tersebut, level keragaman dan perbedaan genetik tergolong sedang di antar populasi itik lokal Indonesia di Pulau Sumatera. Evaluasi keragaman genetik antar populasi itik lokal ini diharapkan dapat menyediakan informasi penting dalam menyusun kebijakan pelestarian dan pengembangan sumber daya genetik ternak lokal.
Kata Kunci: Keragaman genetik; Itik lokal; mikrosatelit