FORTIFIKASI FOSFOR PADA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT BERBAHAN BAKU FESES SAPI POTONG TERHADAP KADAR FOSFOR DAN C/N RASIO
DOI:
https://doi.org/10.20884/1.angon.2020.2.1.p39-44Kata Kunci:
fortification, solid organic fertilizer, beef cattle feces, phosphorus, C/N ratioAbstrak
Latar Belakang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan fosfor terhadap kadar fosfor dan kadar C/N rasio pada proses dekomposisi pupuk organik padat. Materi dan Metode. Materi penelitian yang digunakan adalah feses sapi potong segar, serbuk gergaji, aktivator, kapur dolomit dan fosfor. Alat yang digunakan yaitu cangkul, timbangan dan seperangkat alat laboratorium untuk uji kadar P dan C/N rasio. Metodologi penelitian adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Parameter yang diukur adalah kadar fosfor dan kadar C/N rasio pupuk organik padat. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan fortifikasi fosfor berpengaruh sangat nyata terhadap kadar fosfor (P<0,01) dan berpengaruh nyata terhadap kadar C/N rasio (P<0,05). Hasil kadar fosfor sebesar 4,08% dan C/N rasio sebesar 22,88. Simpulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah fortifikasi fosfor dapat meningkatkan kadar P dan menurunkan C/N rasio pupuk organik padat berbahan baku feses sapi potong.
Unduhan
Referensi
Amanillah, Z. 2001. Pengaruh Konsentrasi EM4 pada Fermentasi Urin Sapi terhadap Konsentrasi N, P dan K. Skripsi. Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Brawijaya. Malang.
Astari, P., L. 2011. Kualitas Pupuk Kompos Bedding Kuda dengan Menggunakan Aktivator Mikroba yang Berbeda. Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, IPB. Bogor.
De souza, M. J. B. D., S. Nair and D. Chandramohan. 2000. Phospate Solubilizing Bacteria Around Indian Peninsula. Indian J. Mar. Sci. 29: 48-51.
Dewi, N. M. E. Y., Y. Setiyo, dan I. M. Nada. 2017. Pengaruh Bahan Tambahan pada Kualitas Kompos Kotoran Sapi. Jurnal Beta (Biosistem dan Teknik Pertanian). 5(1): 76-82.
Djaja, W., S. K. Nur and S. B. Lia. 2006. Pengaruh Imbangan Kotoran Sapi Perah dan Serbuk Gergaji Kayu Albizia terhadap Kandungan Nitrogen, Fosfor dan Kalium Serta Nilai C/N Rasio Kompos. Jurnal Ilmu Ternak. 6(2): 87-90.
Gaur, A.C. 1983. A Manual of Rural Compo sring in Improving Soil Fertility Trough Organic Recycling. UNFAO. Rome.
Illmer, P. and F. Schinner. 1992. Solubilization of Inorganic Phospate by Microorganism Isolated from Forest Soils. Soil Biol. Biochem. 24(4): 389-395.
Isnaini, M. 2006. Pertanian Organik. Cetakan Pertama. Penerbit Kreasi Wacana. Yogyakarta.
Ivanova, R., D. Bojinova and K. Nedialkova. 2006. Rock Phosphate Solubilization by Soil Bacteria. J. Univ. Chem. Tech. Metall. 41(3): 227-233.
Kim, K. Y., G. A. McDonald and D. Jordan. 1997. Solubization of Hydroxypatite by Enterobacter Agglomerans and Cloned Escheria coli in Culture medium. Biol. Fertil. Soils 24: 347-352.
Louw, H. A and D. M. Webley. 1959. A Study of Soil Bacteria Dissolving Certain Mineral Phospate Fertilizers and Related Compounds. J. Appl. Bact. 22: 227-233.
Permentan. 2009. Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik. Peraturan Mentan No.2/Pert/HK.060/2/2009.
Setyorini, D., S. Rasti and A. K. Ea. 2006. Kompos. Balitbang Sumber Daya Lahan Pertanian. Bogor.
Srihati dan T. Salim. 2002. Pembuatan Kompos Limbah Nenas dengan Menggunakan Berbagai Bahan Aktivator. Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna. LIPI, Jakarta.
Standar Nasional Indonesia. 2004. SNI 19-7030-2004 Standar Kualitas Kompos. http://www.po.go.id/satminkal/balitbang/sni/pdf/SNI%2019-7030-2004.pdf.(2 Maret 2011).
