Prevalensi Koksidiosis dan Identifikasi Eimeria sp. Pada Kelinci Berbagai Umur di Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas

Penulis

  • Ruzicca Arif Pramudya Penulis
  • Sufiriyanto Sufiriyanto Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto Penulis
  • Diana Indrasanti Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto Penulis

DOI:

https://doi.org/10.20884/1.angon.2020.2.2.p156-166

Kata Kunci:

prevalence, coccidiosis, Eimeria, feces, rabbit

Abstrak

Latar belakang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi koksidiosis, mengetahui spesies Eimeria, dan mengetahui perbedaan prevalensi koksidiosis pada kelinci berbagai umur di Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas. Materi dan metode. Sasaran dari penelitian ini yaitu berbagai jenis kelinci yang terdapat di Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas pada tiga periode umur yaitu penyapihan (1-5 minggu), pertumbuhan (6-24 minggu), dan dewasa (>24 minggu) dengan jumlah kepemilikan masing-masing peternak minimal 3 ekor. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei dengan menggunakan purposive sampling. Analisis data pada dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan uji chi square. Sampel yang digunakan yaitu feses dari 93 ekor kelinci masing-masing sebanyak 5 gram per ekor pada periode penyapihan sebanyak 31 ekor, pertumbuhan sebanyak 31 ekor, dan dewasa sebanyak 31 ekor. Hasil. Hasil analisis menunjukan bahwa spesies Eimeria yang menginfeksi pada kelinci antara lain Eimeria magna, Eimeria perforans, Eimeria flavescens, Eimeria intestinalis, Eimeria exigua, Eimeria media, Eimeria coecicola, dan Eimeria stiedae. Prevalensi koksidiosis pada kelinci periode penyapihan sebesar 29,03%, pertumbuhan sebesar 31,18%, dan dewasa sebesar 29,03% dan total prevalensi koksidiosis sebesar 89,24%. P>0,05 menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan prevalensi koksidiosis pada kelinci berbagai umur di Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas. Simpulan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa prevalensi koksidiosis tidak berbeda nyata pada kelinci periode penyapihan, pertumbuhan, dan dewasa.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas. 2019. Kabupaten Banyumas dalam Angka. CV. Prima Puspa Sari, Banyumas

Eckert, J., R. Braun, M. W. Shirley and P. Coudert. 1995. Biotechnology: Guidelines on Techniques in Coccidiosis Reseacrh. Office for Official Publications of the Europan Comunities, Luxembourg.

Hakim, H. L. dan E. Z. Astuti. 2016. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kelinci berbasis web dengan menggunakan metode Forward Chaining. TechnoCOM 15 (3): 190-194

Khider, A. T., H. M. A. Al-Rubaie, and F. J. Khalil. 2015. Prevalence of coccidiosis in local breed rabbits (Oryctolagus cuniculus) in Baghdad Province. AL-Qaidsya Journal of Vet. Med. Sci 14 (1): 15-21

Lassen, B., and T. Jarvis. 2009. Eimeria and Cryptosporodium in lithuanian cattle farms. Veterinarija Ir Zootechnika. 48 (70): 24-28

Levine, N. D. 1995. Protozoologi Veteriner (Terjemahan). Penerjemah: Soekardono, S. Gadjah Mada University Pres, Yogyakarta

Nugroho, S. S., S. P. S. Budhi, dan Panjono. 2012. Pengaruh penggunaan konsentrat dalam bentuk pelet dan mash pada pakan dasar rumput lapang terhadap palatabilitas dan kinerja produksi kelinci jantan. Buletin Peternakan. 36 (3): 169-173

Oncel, T., E. Gulegen, B. Senlik, and S. Bakirci. 2011. Intestinal coccidiosis in angora rabbits (Oryctolagus cuniculus)caused by Eimeria intestinalis, Eimeria perforans and Eimeria coecicola. YYU Veteriner Fakultesi Dergisi. 22 (1): 27-29

Pambeu, M., dan Nirwana. 2016. Konsumsi air minum serta konsumsi dan kecernaan bahan kering pakan kelinci lokal yang mendapatkan hijauan berbeda. Jurnal Agrisains. 17 (2): 160-168

Permana, R. G., A. Hendrawati dan B. Malik. 2016. Pertumbuhan kelinci peranakan New Zealand White lepas sapih yang dipelihara dengan kepadatan kandang berbeda. Jurnal Peternakan Nusantara 2 (2): 61-65

Pramesti, U. D., M. Indradji dan D. Indrasanti. 2013. Pengaruh umur dan sanitasi terhadap koksidiosis pada kelinci di sentra peternakan kelinci di Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmiah Peternakan 1 (1): 359-364

Puspani, N., N. G. K. Roni, dan I. M. Nuriyasa. 2015. Performans dan indeks kelembaban suhu kelinci jantan (Lepus nigricollis) yang dipelihara dengan luas lantai kandang dan diberi ransum dengan imbangan energi dan protein berbeda. Majalah Ilmiah Peternakan. 18 (1): 1-4

Razavi, S. M., A. Oryan, E. Rakhshandehroo, A. Moshiri, and A. A. Mootabi. 2010. Eimeria species in wild rabbit (Oryctolagus cuniculus) in Fars Province, Iran. Tropical Biomedicine. 27 (3): 470-475

Rehman, T. U., M. N. Khan, M. S. Sajid, R. Z. Abbas, M. Arshad, Z. Iqbal, and A. Iqbal. 2011. Epidemiology of Eimeria and associated risk factors in cattle of district Toba Tek Singh, Pakistan. Parasitol Res 108:1171-1177

Ridho, A. A., dan H. Prayuginingsih. 2018. Analisis kelayakan usaha tani kelinci di Desa Umbulrejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember. Jurnal Agribest. 2 (1): 70-77

Simda Ekonomi Hijau Kabupaten Banyumas. 2019. Data Populasi Ternak Kelinci di Kabupaten Banyumas Tahun 2013-2018, Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas, Banyumas.

Sivajothi, S., B. S. Reddy and V. C. Rayulu. 2016. Study on impression smears of hepatic coccidiosis in rabbit. J Parasit Dis 40 (3): 906-909

Swastika, N. A., S. Azizah, dan A. E. Kusumastuti. 2017. Model pemberdayaan kelompok ternak kelinci melalui program pelatihan pertanian dan pedesaan swadaya (studi kasus kelompok ternak kelinci ?andiri Jaya?di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso , Kabupaten Malang. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 27 (3): 1-6

Szkucik, K., R. Pzy-Lukasik, K. O. Szczepaniak, and W. Paszkiewicz. 2014. Occurrence of gastrointestinal parasites in slaughter rabbits. Parasitol Res. 113: 59-64

Timmreck, T. C. 2004. Epidemiologi Suatu Pengantar. Edisi kedua. EGC, Jakarta

Wibowo, R. Y., J. Riyanto, dan Y. B. P. Subagyo. 2014. Pengaruh penggunaan ampas teh (Camellia sinesis) dalam ransum terhadap produksi karkas kelinci new zealand white jantan. Biofarmasi. 12 (1): 11-17

Widianto, E. D., M. Khasanah, A. B. Prasetijo, dan R. Septiana. 2017. Sistem otomatisasi pembersihan kotoran dan pengaturan suhu kandang kelinci berbasis Arduino Mega2560. Jurnal Rekayasa Genetika. 13 (3): 133-138.

Diterbitkan

2020-07-07

Cara Mengutip

Prevalensi Koksidiosis dan Identifikasi Eimeria sp. Pada Kelinci Berbagai Umur di Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas. (2020). ANGON: Journal of Animal Science and Technology, 2(2), 156-166. https://doi.org/10.20884/1.angon.2020.2.2.p156-166

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama