PENGARUH GALUR DAN SUPLEMENTASI FEED ADDITIVE TERHADAP PERTUMBUHAN AYAM LOKAL PERIODE AWAL SAMPAI UMUR 12 MINGGU
Abstract
Latar Belakang. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2021- 13
Oktober 2021, bertempat di Experimental Farm, Fakultas Peternakan,
Universitas Jenderal Soedirman dan di Desa Dukuhwaluh, Kecamatan
Kembaran, Kabupaten Banyumas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui
pengaruh galur ayam kampung, suplementasi feed additive serta interaksi
antara galur ayam dan suplementasi feed additive terhadap pertumbuhan
absolut dan pertumbuhan relatif. Rancangan penelitian adalah RAL (Rancangan
Acak Lengkap) pola faktorial, terdapat 2 faktor yaitu faktor A (galur ayam) dan
faktor B (Feed additive). Faktor A terdiri dari 3 jenis galur ayam kampung dan
faktor B terdiri dari 4 feed additive yang berbeda, sehingga perlakuan yang
diujicobakan ada 12 perlakuan dan 4 kali ulangan. Materi dan Metode. Materi
Materi penelitian menggunakan 3 jenis galur ayam lokal antara lain A1 (Ayam
Kampung), A2 (Ayam KUB) dan A3 (Ayam Kedu) yang sudah dipelihara
sebelumnya dari DOC masing-masing sebanyak 160 ekor sehingga total 480
ekor, pakan ayam periode awal sampai dengan pertumbuhan (complete feed),
pakan basal, feed additive sebagai immunomodulator. Pakan yang digunakan
adalah pakan basal dengan penambahan beberapa jenis feed additive terdiri
dari B1 (pakan basal/kontrol), B2 (penambahan 1% tepung sambiloto), B3
(penambahan 1% tepung bawang putih), dan B4 (penambahan 1% tepung
Kalimun). Peubah yang diukur meliputi pertumbuhan absolut dan relatif.
Analisis data menggunakan analisis variansi (ANAVA). Hasil rataan
pertumbuhan absolut yaitu 435,575 ± 21,639 gram/12 minggu sampai dengan
717,317 ± 68,029 gram/12 minggu. Hasil rataan laju percepatan pertumbuhan
relatif yaitu 734,00% sampai dengan 1169,00%. Hasil. Hasil analisis variansi
(ANAVA) menunjukan bahwa interaksi antara galur ayam lokal dengan
suplementasi feed additive berpengaruh tidak nyata (F hit < F 0,05) terhadap
pertumbuhan absolut dan relatif. Galur ayam dan feed additife masing masing
memberikan pengaruh yang nyata ( F hit > 0,01 ) terhadap pertumbuhan abolut
dan relatif. Simpulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan
suplementasi feed additive dan interaksi antara galur ayam dengan berbagai
macam feed additive masih belum efektif menaikan pertumbuhan absolut
maupun relatif ayam kampung. Galur ayam Kedu mempunyai pertumbuhan
absolut dan relatif yang paling baik dibandingkan dengan ayam kampung
maupun ayam KUB.
References
ekonomis pakan dan income over feed cost itik mojosari. Jurnal Sains Peternakan,
6(2): 42-49.
Astuti, N. 2012. Kinerja ayam kampung dengan ransum berbasis konsentrat broiler.
Jurnal Agrisains, 3(5) : 51-58
Badan Pusat Statistik. 2021. Populasi Ayam Buras Menurut Provinsi (Ekor).
https://www.bps.go.id/indicator/24/476/1/populasi-ayam-buras-menurut-prov
insi-.html (Accessed 17 Desember 2021).
Budiarta, D. H. 2014. Pengaruh Kepadatan Kandang Terhadap Konsumsi Pakan,
Pertambahan Bobot Badandan Konversi Pakan Pada Ayam Pedaging. Diss.
Universitas Brawijaya.
Daliani, S. D., E. Ramon, dan E. Makruf. 2020. Pengaruh pemberian jagung dan dedak
halus terhadap bobot badan hidup ayam broiler. Prosiding Seminar Nasional
Sumber Daya Genetik dan Pemuliaan Tanaman. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Bengkulu : 748-753.
Fahrudin, A., W. Tanwiriah, dan H. Indrijani. 2016. Konsumsi ransum, pertambahan
bobot badan dan konversi ransum ayam lokal di Jimmy’S Farm Cipanas
Kabupaten Cianjur. Jurnal Veteriner, 4(2): 11-19
Madu, W. O. A., T. Saili, dan A. Napirah. 2020. Pertumbuhan Beberapa Strain Ayam
Lokal yang diberi Pakan dengan Level Protein Berbeda. Jurnal Ilmiah Peternakan
Halu Oleo, 2(4): 441-445.
Multida, I., M. Sari, S. Nurlita, dan Sudrajat. 2019. Pengaruh penambahan feses ayam
dalam ransum terhadap peningkatan bobot badan ayam kampung unggul
balitbangtan (Ayam KUB). Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis, 3(1)
Nuningtyas. Y. F. 2014. Pengaruh penambahan tepung bawang putih (Allium
sativum) sebagai aditif terhadap penampilan produksi ayam pedaging. Journal of
Tropical Animal Production, 15(1): 65-73.
Putri, A. B. S. R. N, Gushairiyanto, dan Depiso. 2021. Karakteristik Kuantitatif dan
Jarak Genetik Beberapa Galur Ayam Lokal. Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner
Tropis. 11(2) : 99-106
Putri, A. B. S. R. N, Gushairiyanto, dan depison. 2018. Bobot badan dan karakteristik
morfometrik beberapa galur ayam lokal. Jurnal ilmu dan teknologi peternakan
tropis, 7(3) : 256-263
Rajab. 2019. Bobot badan dan pertambahan bobot badan ayam kampung periode
starter pada ketinggian tempat berbeda." Jurnal Hutan Pulau-Pulau Kecil .3(1) :
107-113.
Rozali, U, Muharlien, dan H. S. Prayogi. 2017. pengaruh kepadatan ayam didalam
kandang terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi
pakan pada ayam arab (Gallus Turcicus) jantan periode grower. Jurnal Ternak
Tropika. 18(2) : 29-33
Said, N. S, dan Sulmiyati. 2018. Pengaruh Injeksi Selenium dan Vitamin E pada Ayam
Petelur Fase Molting (forcemolting) terhadap Performa Produksi. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Peternakan Tropis. 6(1):48-51.
Sami, A, dan F. Fitriani. 2019. Efisiensi pakan dan pertambahan bobot badan ayam
kub yang diberi fitobiotik dengan berbagai konsentrasi. Jurnal Galung Tropika 8 (2) : 147-155.
Saputra, A. B., B. J. Papilaya, dan Rajab. 2021. Estimasi komponen ragam dan
heritabilitas bobot badan dan pertambahan bobot badan ayam lokal fase awal.
Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman, 9( 2) : 67-74
Sartika Tike. 2012. Ketersediaan sumber daya genetik ayam lokal dan strategi
pengembangannya untuk pembentukan parent dan grand parent stock. In
Prosiding Workshop Nasional Unggas Lokal. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Peternakan. 15-23.
Sartika, T. 2016. Panen Ayam Kampung 70 Hari. Cetakan 1. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Siregar, D. J. S. (2018). Pemanfaatan tepung bawang putih (allium sativum l) sebagai
feed additif pada pakan terhadap pertumbuhan ayam broiler. Jurnal abdi ilmu.
10(2) : 1823-1828.
Soeroso, Y. Duma dan S. Mozin, 2009. Nilai heritabilitas dan korelasi genetik sifat
pertumbuhan dari silangan ayam lokal dengan ayam bangkok. J. Agroland,
16(1) : 67-71
Sujionohadi, K., dan A. I. Setiawan. 2013. Ayam Kampung Peterlur. Penebar Swadaya
: Jakarta
Suprijatna. E. 2010. Strategi pengembangan ayam lokal berbasis sumber daya lokal
dan berwawasan lingkungan. Prossiding Seminar Nasional Unggas Lokal Ke IV.
Universitas Diponegoro: 55-88.
Suthama, N. 2006. Kajian aspek “protein turnover” tubuh pada ayam kedu periode
pertumbuhan. Media peternakan. 29(2) : 47-53
Tugiyanti, E, dan S. Herijanto. 2018. Carcass production and meat tenderness
characteristics of culled quail fed with Azolla microphylla flour supplemented
basal feed." Buletin Peternakan 42(4) : 315-321.
Udjianto, A. 2016. Beternak Ayam Kampung KUB. PT AgroMedia Pustaka : Jakarta.
Ulfah, M., M. H. Natsir. 2008. Pemanfaatan Sambiloto, Andrographis panicula Nees,
Sebagai Aditif Pakan untuk Meningkatkan Performan Ayam Pedaging. JIIPB. 18
(1): 11-24
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
Benefits of open access for the author, include:
- Free access for all users worldwide
- Authors retain copyright to their work
- Increased visibility and readership
- No spatial constraints
Works/articles in this journal are bound to CC Attibution 4.0 License.