PENGARUH INDUKSI GONADOTROPIN RELEASING HORMONE TERHADAP ONSET DAN LAMA BERAHI PADA DOMBA BATUR

  • Yunda Dwi Septiyani Universitas Jenderal Soedirman
  • Mas Yedi Sumaryadi Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
  • Dadang Mulyadi Saleh Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
Keywords: Batur ewe, prostaglandins, gonadotropin releasing hormone, onset of estrus, duration of estrus

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh induksi gonadotropin releasing hormone terhadap onset dan lama berahi pada domba Batur. Materi penelitian ini menggunakan 17 ekor domba Batur betina tidak sedang bunting, minimal paritas 2 dengan umur minimal 2 tahun. Alat yang digunakan antara lain spuit injection 3 ml untuk penyuntikan hormon secara intramuskuler, alat tulis, logbook, senter, dan cat air. Bahan yang digunakan yaitu hormon PGF2α (Dinoprost trometamol 5mg/ml) dan gonadotropin releasing hormone (Gonadorelin 0,1 mg/ml). Metode penelitian dilakukan dengan perlakuan P1 = kontrol yaitu injeksi PGF2α dengan dosis 2 ml yang diberikan sebanyak 2 kali dengan interval waktu selama 11 hari secara intramuskuler. Perlakuan P2  = injeksi PGF2α dengan dosis 2 ml yang diberikan sebanyak 2 kali dengan interval waktu selama 11 hari ditambah dengan gonadotropin releasing hormone dengan dosis 1 ml pada hari ke – 9 secara intramuskuler. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan uji t student tidak berpasangan (unequal) variansi. Hasil analisis statistik menunjukkan hasil rataan onset berahi domba Batur yaitu sebesar pada P1 yaitu sebesar 28,67 ± 2,64 jam sedangkan pada P2 sebesar 25,06 ± 9,62 jam (P>0,05), sedangkan hasil rataan lama berahi domba Batur pada P1 yaitu 51,79 ± 25,04 jam sedangkan pada P2 yaitu 57,44 ± 29,03 jam (P>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu onset dan lama berahi pada domba Batur relatif sama antara yang diinduksi gonadotropin releasing hormone dan kontrol.

References

Afriani, T., Jaswandi, Defrinaldi, dan Y. E. Satria. 2014. Pengaruh waktu pemberian gonadotropin releasing hormone (GnRH) terhadap jumlah korpus luteum dan kecepatan timbulnya berahi pada sapi pesisir. Jurnal Peternakan Indonesia 16 (3): 193–197.
Amrozi, dan B. Setiawan. 2011. Sinkronisasi estrus dan pengamatan ultrasonograafi pemeriksaan kebuntingan dini pada domba garut (Ovis aries) sebagai standar penentuan umur kebuntingan. Jurnal Kedokteran Hewan 5 (2): 73–77.
Andriyanto., Amrozi., M. Rahminiwati., A. Boediono., dan W. Manalu. 2015. Korelasi folikel dominan akibat penyuntikan hormon pregnant mare serum gonadotropin (PMSG) dengan peningkatan respons berahi pada kambing kacang. Jurnal Kedokteran Hewan 9(1) : 20 – 23.
Armansyah, T., O. Oktaviany, S. F. Putri, T. N. Siregar, Syafruddin, B. Panjaitan, dan A. Sayuti. 2021. Pemberian gonadotropin releasing hormone meningkatkan konsentrasi hormon testosteron pada domba Waringin. Jurnal Veteriner 22 (3): 342–351.
Bintara, Sigit. 2010. Stimulasi laser sebagai alternatif untuk induksi estrus pada kambing Bligon. Buletin Peternakan 34(1) : 16 – 20.
Budiyanto, A., F. K. Savitri., dan Y. H. Fibrianto. 2020. Kajian sinkronisasi berahi menggunakan PGF2α pada kambing lokal terhadap kualitas estrus, konsentrasi progesterone, dan tingkat kebuntingan. Jurnal Sain Veteriner 38(3) : 272 – 279.
Fauzi, M. R., Suyadi., dan T. Susilawati. 2017. Pengaruh pemberian prostaglandin F2 alpha terhadap waktu kemunculan berahi dan keberhasilan inseminasi buatan sapi Brahman Cross (Bx) heifers. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 27(3) : 39 – 43.
Gunawan, H., M. Rodiallah., dan Yendraliza. 2020. Angka kebuntingan kerbau rawa (bubalus bubalis) menggunakan hormon sinkronisasi yang berbeda. Jurnal Ilmu Ternak 20(1) : 38 – 45.
Hafizuddin, H., W. N. Sari, T. N. Siregar, dan H. Hamdan. 2011. Persentase berahi dan kebuntingan kambing peranakan ettawa (PE) setelah pemberian beberapa hormon prostaglandin komersial. Jurnal Kedokteran Hewan 5 (2): 84 – 88.
Hasan, F., S.A.P. Sitepu, dan Alwiyah. 2017. Pengaruh paritas terhadap persentase estrus domba ekor tipis yang disinkronisasi estrus menggunakan prostaglandin f2α (PGF2α). Jurnal Ilmu Produksi Dan Teknologi Hasil Peternakan 5 (1): 46–48.
Hina C. Y. R., Y. T. R. M. R Simarmata, dan M. M. Laut. 2019. Gambaran fisiologis domba di Desa Oesao Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Jurnal Veteriner Nusantara 2 (2): 153–160.
Irfan., S. Wahjuningsih, dan T. Susilawati. 2017. Pengaruh karakteristik lendir servik sebelum inseminasi buatan (ib) terhadap keberhasilan kebuntingan sapi komposit. J. Ternak Tropika 18(1) : 24 – 28.
Iskandar, F., E. T. Setiatin, dan Sutiyono. 2015. Tingkah laku berahi pada kambing kejobong betina yang kesuburanya ditingkatkan menggunakan ekstrak hipofisa. Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian 11(21) : 38 – 45.
Khotijah, L., R. Zulihar, M. A. Setiadi, K. G. Wiryawan, dan D. A. Astuti. 2014. Suplementasi minyak bunga matahari (Helianthus annuus) pada ransum pra kawin terhadap konsumsi nutrien, penampilan dan karakteristik estrus domba Garut. Jurnal Ilmu Ternak Dan Veteriner 19 (1): 9–16.
Malik, A., dan Muryanto. 2020. Kelayakan teknologi pakan fermentasi pada penggemukkan domba Batur. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian 22 (2): 143–150.
Manik, S. B., S. I. Santoso, dan W. Sumekar. 2015. Rentability of livestock bussiness of Batur sheep at Banjarnegara Regency. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan 4 (1): 45–49.
Mustagfiroh, Sutiyono, dan E. Kurnianto. 2018. Performa berahi sapi PO berbagai umur yang disinkronisasi menggunakan medroxy progesterone acetate di satker Kendal. Jurnal Peternakan Indonesia 20 (2): 145–150.
Muti, N., M. Y. Sumaryadi, dan D. M. Saleh. 2019. Pengaruh dosis gonadotropin releasing hormone (GnRH) terhadap respon onset dan lama berahi sapi Pasundan. Journal of Livestock and Animal Production 2(1) : 38 – 44.
Nahriyanti, S., Y.S. Ondho, and D. Samsudewa. 2017. Perbedaan kualitas makroskopis semen segar domba Batur dalam flock mating dan pen mating. Jurnal Sain Peternakan Indonesia 12 (2): 191–198.
Pemayun, T.G.O. 2009. Induksi estrus dengan PMSG dan Gn-RH pada sapi perah anestrus postpartum. Buletin Veteriner Udayana 1 (2): 83–87.
Ridwan. 2006. Fenomena estrus domba betina lokal Palu yang diberi perlakuan hormon FSH. J.Agroland 13 (3): 294–298.
Rusdin. 2006. Peningkatan onset estrus dan laju ovulasi domba ekor gemuk (Ovis aries) melalui pengimbasan cairan folikel sapi. Jurnal Pembangunan Pedesaan 6 (2): 114–121.
Setyawati, Alfetmi. 2020. Inseminasi buatan pada domba ekor gemuk dengan sinkronisasi berahi melalui injeksi hormon prostaglandin (PGF2α). Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu 2(3) : 123 – 127.
Sumaryadi, M. Y., dan A. P. Nugroho. 2019. Pemberdayaan kelompok tani melalui aplikasi teknologi reproduksi pada sapi pasundan di kecamatan rancah kabupaten Ciamis. Dinamika Journal 1(1) : 46 – 53.
Sutiyono., Y.S. Ondho, S. Johari., dan Sutopo. 2013. Penampilan reproduksi domba betina berdasarkan tipe kelahiran. Seminar Nasional Arhi 2 (1): 1–5.
Syafruddin, J. Melia, T. Armansyah, T. N. Siregar, S. R. H. Siregar, G. Riady, Dasrul, B. Panjaitan, dan Hamdan. 2016. Perbandingan kinerja berahi kambing kacang dan kambing peranakan etawah (PE) yang mengalami induksi berahi dengan PGF2 alfa. Jurnal Medika Veterinaria 10 (1): 55–58.
Syafruddin., T. N. Siregar., Herrialfian., T. Armansyah., A. Sayuti., dan Roslizawaty. 2010. Efektivitas pemberian ekstrak vesikula seminalis terhadap persentase berahi dan kebuntingan pada kambing lokal. Jurnal Kedokteran Hewan 4(2) : 53 – 60.
Syawal, M., dan A. Subhan. 2016. Pengaruh pemberian progesteron dan PGF2α terhadap respon estrus pada kambing PE anestrus post partum. In : Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banjarbaru, Kalimantan Selatan. p 1341 – 1349.
Ummaisyah, W. R., S. P. Madyawati., R. S. Wahjuni., R. Rimayanti., W. Wurlina., dan T. I. Restiadi. 2020. Efektivitas pemberian GnRH pada sapi perah yang mengalami hipofungsi ovarium terhadap waktu timbulnya berahi dan angka kebuntingan. Ovozoa 9(3) : 64 – 68.
Wijayanti, D., dan F. Ardigurnita. 2020. Kualitas tampilan vulva dan tanda-tanda berahi pada kambing peranakan etawah yang diberi ekstrak buah parijoto (Medinilla speciosa). Sains Peternakan 18 (1): 31–37.
Zulkarnain., Sutiyono., dan E. T. Setiatin. 2015. Pemanfaatan ekstrak hipotalamus kambing sebagai upaya optimalisasi kesuburan kambing kejobong betina. Jurnal Veteriner 16 (3): 343–350.
Published
2023-03-01
How to Cite
[1]
Y. Septiyani, M. Y. Sumaryadi, and D. M. Saleh, “PENGARUH INDUKSI GONADOTROPIN RELEASING HORMONE TERHADAP ONSET DAN LAMA BERAHI PADA DOMBA BATUR”, ANGON: Journal of Animal Science and Technology, vol. 5, no. 1, pp. 38-48, Mar. 2023.
Section
Articles