PENGARUH PENGGUNAAN DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM PAKAN KOMPLIT TERHADAP TAMPILAN PRODUKSI CEMPE BOERJA BETINA
Abstract
Kambing Boerja adalah persilangan Boer jantan dengan kambing lokal betina. Persilangan ini mempunyai produksi daging tinggi, tetai belum banyak dikaji khusunya pada cempe betina. Untuk mendukung tampilan produksi diupayakan dengan menggunakan daun kelor sebagai sumber asam amino. Daun kelor dikenal sebagai “Magig Leaf” karena kandungan senyawa aktif dan komposisi nutrisinya yang sangat baik sehingga digunakan sebagai bahan pangan/pakan pada kondisi mal nurisi dan penyakit.. Tujuan peneltian untuk memperoleh informasi tampilan produksi yang dilihat dari konsumsi nutrisi bahan kering (BK), bahan organik (BO) dan protein kasar (PK) serta pertambahan bobot badan harian (pbbh) pada cempe betina Boerja. Penelitian dilakukan di experimental farm dengan perlakuan aras daun kelor dalam pakan 0% (P0) sekaligus sebagai kontrol, 0,025% (P1), 0,05% (P3) dan 0,075% (P3) dari total Bahan Kering (BK) pakan komplit. Data konsumsi BK, BO dan PK dari setiap periode yang berlangsung selama 14 hari. Pbbh diperoleh dari selesih bbobot akhir dengan bobot awal dibagi lama penelitian. Ada 5 periode pengukuran Periode sebagai ulangan. Hasil penelitian, aras daun kelor memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pbbh dan konsumsi BK, BO dan PK. Pbbh 74,64 (P1); 62,5 (P2); 25,36 (P3) dan 16,39 (P0). Konsumsi BK dan BO tertinggi P3: 62,86 dan 57,64 gram/kg BB0,75, Konsumsi PK tertinggi pada P2 : 8,21 gram/kg BB0,75 .
Kata Kunci: Konsumsi, pbbh, Cempe Boerja Betina
