PENGARUH JARAK TRANSPORTASI TERHADAP KONDISI ANTEMORTEM, SUSUT BOBOT DAN MORTALITAS AYAM BROILER

  • Sepbrina Rizky Mutiasari Departemen Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro
  • Teysar Adi Sarjana Departemen Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro
  • Umiyati Atmomarsono Departemen Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh jarak transportasi terhadap kondisi antemortem, susut bobot dan mortalitas ayam broiler. Materi penelitian ini adalah 252 ekor ayam broiler dari kandang closehouse Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro dengan bobot badan 1,93 ±0,08 kg. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 7 ulangan berupa jarak transportasi yang berbeda; T1 (60 km) T2 (120 km) dan T3 (180 km). Parameter yang diamati adalah kondisi antemortem (memar dan luka parut), susut bobot dan mortalitas ayam broiler. Berdasarkan hasil analisis ragam jarak transportasi yang semakin jauh signifikan meningkatkan  susut bobot dan mortalitas, namun tidak berbanding lurus dengan jumlah dan ukuran memar dan  luka parut pada bagian dada dan sayap yang signifikan lebih kecil pada jarak terjauh. Kondisi luka parut dan memar lebih dipengaruhi oleh faktor handling diluar faktor jarak transportasi. Disimpulkan bahwa jarak transportasi tidak berpengaruh terhadap memar dan luka parut namun meningkatkan susut bobot dan mortalitas ayam broiler.

Kata Kunci: jarak transportasi, kondisi antemortem, ayam broiler, susut bobot, mortalitas

Published
2018-05-20
How to Cite
Mutiasari, S., Sarjana, T., & Atmomarsono, U. (2018). PENGARUH JARAK TRANSPORTASI TERHADAP KONDISI ANTEMORTEM, SUSUT BOBOT DAN MORTALITAS AYAM BROILER. PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI AGRIBISNIS PETERNAKAN (STAP), 5, 307-310. Retrieved from https://jnp.fapet.unsoed.ac.id/index.php/psv/article/view/72
Section
Articles