HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN HORMON EKSOGEN DENGAN PERFORMA BERAHI PADA DOMBA EKOR TIPIS
Abstract
Empat puluh satu ekor domba ekor tipis digunakan dalam penelitian ini, dengan tujuan untuk mengetahui hubungan pemberian hormon eksogen dengan performa berahi pada domba ekor tipis. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen yang dirancang ke dalam dua kelompok peubah, yaitu pemberian hormon eksogen sebagai peubah bebas berupa peubah dumy, yaitu D = 0 (Do) jika ternak domba diberi hormon prostaglandin 1 ml per ekor, dan D = 1 (D1) jika ternak domba diberi hormon prostaglandin 2 ml per ekor ditambah gonadotropin releasing hormone 1 ml per ekor dan performa berahi sebagai peubah (Y). Respon performa berahi yang diamati meliputi persentase berahi, onset dan lama berahi, intensitas berahi. Hasil penelitian ternyata pada kelompok domba Do menunjukkan bahwa persentase berahi sebesar 84.21%, sedangkan pada kelompok domba D1 seluruh ternak domba 100% menunjukkan respon berahi. Hasil analisis regresi pemberian hormon secara eksogen memiliki hubungan yang sangat nyata (P<0.01) dengan intensitas berahi yang mengikuti persamaan garis regresi Y = 2.502 + 0.518 D dan koefisien determinasi (r2) = 0.2264; sedangkan dengan onset dan lama berahi tidak memiliki hubungan yang nyata (P>0.05). Nilai rataan intensitas berahi domba adalah 2.78 ± 0.55, sedangkan rataan onset dan lama berahi masing-masing adalah 23.62 ± 8.02 Jam dan 30.64 ± 6.14 Jam. Disimpulkan bahwa pemberian hormon eksogen PGF2α dan GnRH memiliki hubungan yang sangat nyata berperan dalam peningkatan persentase berahi dan intensitas berahi sehingga memberi peluang terjadinya waktu kawin yang tepat.
References
Afriani, T., Jaswandi, Defrinaldi, dan Y. E. Satria. 2014. Pengaruh waktu pemberian gonadotropin releasing hormone (GnRH) terhadap jumlah korpus luteum dan kecepatan timbulnya berahi pada sapi pesisir. Jurnal Peternakan Indonesia 16 (3): 193–197.
Anggriawan, R.P., S. Utama and H. Eliyani. 2017. The relation of body temperature and vaginal cytology examination in time artificial insemination rate fat-tailed sheep (Ovis aries) in the district Sidoarjo East Java. KnE Life Science 3: 642-649.
Armansyah, T., O. Oktaviany, S. F. Putri, T. N. Siregar, Syafruddin, B. Panjaitan, dan A. Sayuti. 2021. Pemberian gonadotropin releasing hormone meningkatkan konsentrasi hormon testosteron pada domba Waringin. Jurnal Veteriner 22 (3): 342–351.
Budiyanto, A., F. K. Savitri., dan Y. H. Fibrianto. 2020. Kajian sinkronisasi berahi menggunakan PGF2α pada kambing lokal terhadap kualitas estrus, konsentrasi progesterone, dan tingkat kebuntingan. Jurnal Sain Veteriner 38(3) : 272 – 279.
Fattah, A.H. 2015. Tingkat Pencapaian Siklus Birahi Pada Kambing Boerawa Dan Kambing Kacang Melalui Teknologi Laser Punktur. Jurnal Galung Tropika, 4 (2): 81-88
Fauzi, M. R., Suyadi., dan T. Susilawati. 2017. Pengaruh pemberian prostaglandin F2 alpha terhadap waktu kemunculan berahi dan keberhasilan inseminasi buatan sapi Brahman Cross (Bx) heifers. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 27(3) : 39 – 43.
Gunawan, H., M. Rodiallah., dan Yendraliza. 2020. Angka kebuntingan kerbau rawa (bubalus bubalis) menggunakan hormon sinkronisasi yang berbeda. Jurnal Ilmu Ternak 20(1) : 38 – 45.
Hafez, B and E. S. E. Hafez. 2000. Reproduction in Farm Animals. 7thed. Lea&Febiger, Philadelphia Hafizuddin, H., W. N. Sari, T. N. Siregar, dan H. Hamdan. 2011. Persentase berahi dan kebuntingan kambing peranakan ettawa (PE) setelah pemberian beberapa hormon prostaglandin komersial. Jurnal Kedokteran Hewan 5 (2): 84 – 88.
Hasan, F., S. A. P. Sitepu, dan Alwiyah. 2017. Pengaruh paritas terhadap persentase estrus domba ekor tipis yang disinkronisasi estrus menggunakan prostaglandin f2α (pgf2α). Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan 5(1):46-48.
Hidayah, C.N., M.Y. Sumaryadi., D.M. Saleh. A.P. Nugroho., dan A,D. Nurasih. 2023. Relationship of Gonadotropin Releasing hormones (GnRH) Induction to reproductive Performance in Batur Sheep. Proceeding ICMA-SURE: 140-146
Ismail, M. 2009. Onset dan intensitas estrus kambing pada umur yang berbeda. Jurnal Agroland 16(2):180-186.
Muti, N., M. Y. Sumaryadi, dan D. M. Saleh. 2019. Pengaruh dosis gonadotropin releasing hormone (GnRH) terhadap respon onset dan lama berahi sapi Pasundan. Journal of Livestock and Animal Production 2(1):38-44.
Najmuddin, M. dan M. Nasich. 2019. Produktivitas Induk Domba Ekor Tipis Di Desa Sedan Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang. J. Ternak tropika. Vol 20, No. 1 pp. 76-83.
Nasirin, A., T. R. Tagama, dan D. M. Saleh. 2014. Pengaruh berbagai dosis prostaglandin (pgf2α) terhadap karakteristik estrus pada domba Garut. Jurnal Ilmu Peternakan 2(1):188-196.
Panjaitan, B., R. Pambudi., R. Amansyah., M. Akmal, dan T. N. Siregar. 2020. Kadar estrogen darah dan tingkat keasaman (pH) mukus serviks sapi aceh memengaruhi daya penetrasi spermatozoa. Jurnal Veteriner 21(3):485-492.
Priatin, T., F. Iskandar, dan H. D. Arifin. 2019. Perubahan biologis awal berahi kambing kaligesing betina yang disuntik ekstrak hipofisa dengan level berbeda. Jurnal Riset Agribisnis dan Peternakan 4(2):30-38.
Rasad, S.D. and R. Setiawan, 2017. Cytological characteristics of mucose cell and vaginal temperature and pH during estrous cycle in local sheep. Animal Production 19: 21-27.
Salsadava, N.A., J. Daryatmo, D. Pranatasari, S. Andanawari, R. Zulfikhar, M. Akbarrizki, H. Sukoco, dan A,P. Cahyani. 2024. Pengaruh Suplementasi Sodium Selenite Dan Vitamin E Terhadap Performans Estrus Pada Domba Texel. Jurnal Pertanian Agros Vol.26 No.1, Januari 2024: 4392-4401
Septiyani, Y.D. 2022. Pengaruh Induksi Gonadotropin Releasing Hormone Terhadap Onset dan Lama Berahi pada Domba Batur. Skripsi. Fakultas Peternakan Unsoed. Purwokerto.
Sumaryadi, M. Y dan W. Manalu. 1996. Hubungan antara jumlah folikel yang mengalami ovulasi terhadap keberhasilan kebuntingan domba pada berahi pertama setelah penyuntikan PGF2α. Media Veteriner III(1):25
Sumaryadi, M. Y. 2003. Prediksi terhadap tingkat prolifikasi induk domba ekor tipis berdasarkan aktivitas enzim laktat dehidrogenase. Buletin Peternakan 27(3):94-100.
Syafruddin., T.N. Siregar., Herrialfian., T. Armansyah., A. Sayuti, dan Roslizawaty. 2010. Efektivitas pemberian ekstrak vesikula seminalis terhadap persentase berahi dan kebuntingan pada kambing lokal. Jurnal Kedokteran Hewan 4(2):53-60.
Sumaryadi, M. Y., dan A. P. Nugroho. 2019. Pemberdayaan kelompok tani melalui aplikasi teknologi reproduksi pada sapi pasundan di kecamatan rancah kabupaten Ciamis. Dinamika Journal 1(1) : 46 – 53.
Syafruddin., J. Melia., T. Armansyah., T. N. Siregar., S. R. H. Siregar., G. Riady., Dasrul., B. Panjaitan, dan Hamdan. 2016. Perbandingan kinerja berahi kambing kacang dan kambing peranakan etawah (PE) yang mengalami induksi berahi dengan PGF2 Alfa. Jurnal Medika Veterinaria 10(1):55-58.
Syawal, M., dan A. Subhan. 2016. Pengaruh pemberian progesteron dan PGF2α terhadap respon estrus pada kambing PE anestrus post partum. In : Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banjarbaru, Kalimantan Selatan. p 1341 – 1349.
Widayati, D.T., P.I. Sitaresmi, S. Bintara and B.P. Widyobroto. 2018. Estrus detection through vaginal pH in saanen etawah crossbreed goats. Pakistan Journal of Biological Sciences 21 (8): 383-386.
Yasa, N. F., N. W. K. Karja, dan M. A. Setiadi. 2018. Karakteristik dan respons estrus domba setelah pemberian progesteron-controlled internal drug release selama 12-13 hari. Jurnal Veteriner 19(4):502-511.
Zulkarnain., Sutiyono., dan E. T. Setiatin. 2015. Pemanfaatan ekstrak hipotalamus kambing sebagai upaya optimalisasi kesuburan kambing kejobong betina. Jurnal Veteriner 16 (3): 343–350.