POTENSI CAMPURAN LIMBAH TAUGE KACANG HIJAU DAN KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGHASIL BIOGAS

  • Monasdir Monasdir Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor
  • Salundik Salundik Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor
  • Muhammad Baihaqi Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor
  • Yodilla Agpretasia Program Studi Peternakan, Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura
  • Duta Setiawan Program Studi Peternakan, Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura
Keywords: Biogas, kotoran sapi, limbah tauge, produksi biogas, metan

Abstract

Biogas merupakan gas yang dapat menyala yang dihasilkan oleh mikroba anaerobik apabila bahan organik mengalami fermentasi dalam keadaan anaerob. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis potensi campuran kotoran sapi dan limbah tauge kacang hijau sebagai penghasil biogas. Perlakuan penelitian ini dengan tiga perlakuan yaitu kontrol komposisi campuran kotoran sapi dan limbah tauge kacang hijau yaitu S100T0 (100% kotoran sapi), S75T25 (75% kotoran sapi + 25% Limbah tauge) dan S50T50 (50% kotoran sapi + 50% limbah tauge). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA satu faktor dan diuji lanjut dengan uji tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran kotoran sapi dan limbah tauge berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap produksi biogas dan kadar metan yang dihasilkan. Warna api yang dihasilkan dengan penambahan limbah tauge berwarna biru. Rata-rata Kadar metan yaitu pada perlakuan S100T0 sebesar 4,34%, perlakuan S75T25 sebesar 27,39% dan perlakuan S50T50 menghasilkan kadar metan sebesar 35,3%. Penambahan limbah tauge kacang hijau dengan kombinasi 50% kotoran sapi dan 50% limbah tauge berpotensi sebagai penghasil biogas yaitu dapat meningkatkan kandungan metan pada biogas yang dihasilkan.

References

Budihardjo, M. A. 2009. Kombinasi feeding biostarter dan air dalam anaerobic digester. J Presipitasi. 6(2): 1907-187X. DOI: https://doi.org/10.14710/presipitasi.v6i2.27-34
Chadwick d, Sommer S, Thorman R, Fanguero D, Cardenas L, and Amon B, Misselbrook T. 2011. Manure management : Implication for greenhouse gas mission. Anim Feed Sci Techno. 514-531. DOI: https://doi.org/10.1016/j.anifeedsci.2011.04.036
Christiana, N. 2012. Efisien dan kecernaan serat ransum mengandung limbah tauge pada kelinci lokal jantan masa pertumbuhan [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Deublein D, and Steinhauster A. 2008. Biogas from waste and renewable resources. An Introduction. WILEY VCH Verlag Gmbh & Co.KgaA. Weiheim. DOI: https://doi.org/10.1002/9783527621705
Fairuz A. 2015. Pengaruh penambahan ampas kelapa dan kulit pisang terhadap produksi biogas dari kotoran sapi. [Tesis]. Bandar Lampung: Fakultas Teknik Pertanian Universitas Lampung.
Hambali E, Mujdalipah S, Halomoan T, Pattiwiri W, dan Hendroko R. 2007. Teknologi Bioenergi. Bogor: Agromedia.
Jatmiko Edi Siswanto, dan Adi S. 2018. Analisa biogas berbahan baku eceng gondok dan kotoran sapi. Chempublish J 3(1): 11-20. DOI: https://doi.org/10.22437/chp.v3i1.4806
Kurniawan,Wahyu, Herpandi, dan Lestari S. 2016.Uji potensi biogas dari limbah jeroan ikan patin (Pangasius sp.) dan campuran kiambang (Salvinia molesta) secara anaerob batch. J Teknologi Hasil Perikanan. 5(1):43-51.
Mamani Linares LW, and Gallo CB. 2014. Meat quality, proximate composition and muscle fatty acid profile of young llamas (Lama glama) supplemented with hay or concentrate during the dry season. Meat Sci. 96:394-399. DOI: https://doi.org/10.1016/j.meatsci.2013.07.028
Ni’mah, L. 2014. Biogas from solid waste of tofu production and cow manure mixture : Composition Effect. Chemica. Vol 1(1) : 1 – 9. DOI: https://doi.org/10.26555/chemica.v1i1.500
Puspitasari R, Muladno, Atabany A, dan Salundik. 2015. Produksi gas metana (CH4) dari feses sapi FH laktasi dengan pakan rumput dan jerami padi. J Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan.3(1): 40-45.
Rahayu, S.D., D.S. Diapari, Wandito, dan Ifafah WW. 2010. Survey potensi ketersediaan limbah tauge sebagai pakan ternak alternatif di Kota Madya Bogor. Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Ramdiana. 2017. Pengaruh variasi komposisi pada campuran limbah cair aren dan kotoran sapi terhadap produksi biogas. Eksergi. 14(2) ISSN: 1410-394X. DOI: https://doi.org/10.31315/e.v14i2.2139
Sanjaya D, Haryanto A, dan Tamrin. 2015. Produksi biogas campuran kotoran sapi dengan kotoran ayam. J Teknik Pertanian Lampung. 4 (2): 130-132.
Santoso AA. 2010. Produksi biogas dari limbah rumah makan melalui peningkatan suhu dan penambahan urea pada perombakan anaerob [Skripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Saseray, D., Triatmojo, S., dan Pertiwiningrum, A. 2012. Pemanfaatan feses babi (Sus sp.) sebagai sumber gas bio dengan penambahan ampas sagu (Metroxylon sp.) pada taraf rasio C/N yang berbeda. Buletin Peternakan Vol. 36 (3): 66-74. DOI: https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v36i3.1630
Steel CJ, and JH Torrie. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistik. Jakarta : PT Gramedia.
Uwar, N.A., I. Wardana, dan D. Widhiyanuriawan. 2012. Karakteristik pembakaran CH4 dengan penambahan CO2 pada Model Helle-Shaw Cell pada penyalaan bawah. J Rekayasa Mesin. 3(1): 249-257.
Yulianto, J. 2010. Pengaruh Penggunaan Kulit Kecambah Kacang Hijau dalam Ransum Terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Organik pada Kelinci Keturunan Vlaams reus Jantan [skripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Published
2024-08-28
How to Cite
Monasdir, M., Salundik, S., Baihaqi, M., Agpretasia, Y., & Setiawan, D. (2024). POTENSI CAMPURAN LIMBAH TAUGE KACANG HIJAU DAN KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGHASIL BIOGAS. PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI AGRIBISNIS PETERNAKAN (STAP), 11, 454-473. Retrieved from http://jnp.fapet.unsoed.ac.id/index.php/psv/article/view/2765
Section
Articles