PETERNAKAN SAPI PERAH DI KABUPATEN BANYUMAS DAN PROGRAM MAKANAN BERGIZI NASIONAL

  • Novie Andri Setianto Fakultas Peternakan, Universitas Jederal Soedirman
  • Yusuf Subagyo Fakultas Peternakan, Universitas Jederal Soedirman
  • Yusmi Nur Wakhidati Fakultas Peternakan, Universitas Jederal Soedirman
Keywords: peternakan sapi perah, produksi susu, fixed that fail, systems archetypes, sistem dinamik

Abstract

makanan bergizi. Artikel ini bertujuan memberikan gambaran kondisi serta permasalahan yang dihadapi peternakan sapi perah di Kabupaten Banyumas.  Penelitian menggunakan metode survey melibatkan 50 peternak sapi perah.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kabupaten Banyumas memiliki 156 peternak yang tergabung di 17 kelompok, total populasi 981 ekor beternak. Proporsi betina laktasi sebesar 48,11 persen, dan sapi jantan sebesar 12,95 persen.  Permasalahan yang teridentifikasi adalah rendahnya produksi susu.  Meskipun beternak sapi perah merupakan pekerjaan pokok, namun rerata produksi susu harian hanya 7,03 liter setara dengan penerimaan Rp 49.000,00 per betina laktasi. Angka tersebut masih harus menanggung biaya 10 persen betina yang tidak bunting dan 12 persen sapi jantan.  Strategi yang dilakukan peternak untuk bertahan adalah dengan mengawinkan betina yang produksi susunya rendah dengan sapi Simmental dengan harapan memperoleh pedet persilangan yang dihargai lebih mahal dibandingkan pedet Peranakan Friesian Holstein.  Fenomena tersebut dalam pendekatan sistem dinamik dikenal sebagai fixed that fail archetypes, solusi sementara yang berdampak lebih serius dalam jangka panjang.  Dampaknya apabila diteruskan akan mengurangi kemampuan Kabupaten Banyumas dalam mendukung program makanan bergizi.

References

BPS. (2020). Hasil Sensus Penduduk 2020 (Vol. 2022). Jakarta: Badan Pusat Statistik.
BPS. (2021). Konsumsi Susu Segar per Kapita Tahun 2020. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
BPS. (2022). Produksi Susu Sapi Segar Menurut Propinsi (Ton), 2019 - 2021. Retrieved from https://www.bps.go.id/indicator/24/493/1/produksi-susu-segar-menurut-provinsi.html
BPS Kabupaten Banyumas. (2020). Populasi Sapi Perah Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin (ekor), 2019: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas.
Maani, K., & Cavana, R. (2007). System thinking, system dynamics; managing change and complexity. Rosedale New Zealand: Pearson education.
Oosting, S., van der Lee, J., Verdegem, M., de Vries, M., Vernooij, A., Bonilla-Cedrez, C., & Kabir, K. (2022). IFAD Research Series 84: Farmed animal production in tropical circular food systems. Retrieved from https://ageconsearch.umn.edu/record/322018/files/RS84-formatted-web-v1.pdf
Sterman, J. D. (2000). Business Dynamics: System Thinking and Modelling for A Complex World. New York: Irwin McGraw-Hill.
Published
2024-08-28
How to Cite
Setianto, N., Subagyo, Y., & Wakhidati, Y. (2024). PETERNAKAN SAPI PERAH DI KABUPATEN BANYUMAS DAN PROGRAM MAKANAN BERGIZI NASIONAL. PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI AGRIBISNIS PETERNAKAN (STAP), 11, 272-276. Retrieved from http://jnp.fapet.unsoed.ac.id/index.php/psv/article/view/2731
Section
Articles