EFEK SUPLEMENTASI AMPAS TEH (Camellia sinensis) SEBAGAI SUMBER TANNIN TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, ENERGI METABOLISME DAN PRODUKSI PROTEIN MIKROBA HIJAUAN RUMPUT KUMPAI (Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Nees) SECARA IN VITRO

  • Fira Santika Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Jambi
  • Afzalanidan Afzalanidan Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Jambi
  • Muthalib Muthalib Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Jambi
Keywords: ampas teh, KcBK, KcBO, EM, PPM

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efek taraf pemberian tannin dari limbah ampas teh (AT) terhadap kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, energi metabolisme dan produksi protein mikroba dari hijauan pakan rumput kumpai secara in vitro.Penelitian ini dilaksanakan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan terdiri dari R0 = Rumput kumpai (RK) + 0% Ampas Teh (AT), R1 = RK + 5% AT, R2 = RK + 10% AT, R3 = RK + 15% AT, R4 = RK + 20% AT, R5 = RK + 25% AT, R6 = RK + 30% AT. Peubah yang diamati adalah KcBk, KcBo, EM dan PPM. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam, jika terdapat pengaruh yang nyata maka akan dilakukan uji Lanjut Berjarak Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek suplementasi AT yang mengandung tannin berpengaruh nyata terhadap (P< 0,05) terhadap KcBk, KcBo, EM dan PPM. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Suplementasi Ampas Teh pada taraf 15% merupakan batas optimum peningkatan KcBK, KcBO, dan EM. Sementara itu PPM meningkat pada batas optimum suplementasi AT pada taraf 10% dan pada taraf >10% PPM menurun.

References

Afzalani, M. Zein, N. Jamarun., Musnandar. 2015. Effect of Increasing doses of essential oil extracted from berastagi orange (Citrus sinensis L.) peels on performance rumen fermentation and blood metabolites in fattening bali cattle. Pakistan Journal of Nutrition. 14 (8): 480-486 Anggorodi, R. 1998. Ilmu Makanan Ternak Umum. Cetakan Ke-5. Gramedia, Jakarta. Apriadi, L. 1999. Pengaruh Penambahan Probiotik Bioplus Serat (BS) pada Konsumsi dan Kecernaan Pakan Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) yang Diberikan pada Domba Ekor Tipis (DET). Fakultas Pertanian, Jurusan Peternakan. Universitas Djuanda. Bogor. Astuti, D. A., B. Satradipradja, Kiranadi dan E. Budiarti. 1993. Pengaruh perlakuan jerami jagung dengan asam asetat terhadap metabolisme in vitro dan in vivo pada kambing laktasi. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Bach, A., S. Calsamiglia, and M.D. Stern. 2005. Nitrogen Metabolism in the rumen. Journal of Dairy Science. 88: E9-E21. Basya, S,. M. Nuraeni dan K. Ma‟sun. 1981. Urea dan tepung gaplek sebagai pengganti bungkil kelapa dalam makanan penguat sapi perah dara. Lembaga Penelitian IPB.No.21. Bogor.
Baker, S.K. 1999. Rumen methanogensandinhibition of methanogenesis. Aust. J. Agric.Res. 50: 1293 – 1298 Cottle, D.J., J.V. Nolan, and S.G. Wiedemann. 2011. Ruinant enteric methane mitigation: a review. Animal Production Science. 51:491-514. Dehority dan Tirabasso. 2001. Effect of feeding frequency on bacterial and fungalconcentrations, pH, and other parameters in the rumen dalam Syahrir S, Wiryawan. K.G, Parakkasi A. Winugroho M. Dan Sari O. N. P 2009. Efektivitas Daun Murbei Sebagai Pengganti Konsentrat dalam Sistem Rumen in Vitro.Media Peternakan. 32:2. 112-119. Fahey, G. C dan L. L. Berger. 1988. Carbohydrate nutrition of ruminants. InS: D.C Cruch (Ed). Digestive Phisicology and Nutrition of Ruminants. The Ruminant Animal. Prentice Hall Eglewood Cliifs. New Jersey. Fathul, F. dan Wajizah. 2010. Penambahan mikromineral Mn dan Cu dalam ransum terhadap aktivitas biofermentasi rumen domba secara In Vitro. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. 15(1):9-15. Ginting, S.P. 2005. Sinkronisasi degradasi protein dan energi dalam rumen untuk memaksimalkan produksi protein mikroba. Wartazoa. 15(1):1-10. Goel G., A. K. Puniya, C. N. Aguilar dan K. Singh. 2005. Interaction of gut microflora with tannins in feeds. Naturwissenschaften. 92: 497-503. Hartadi, H. S., Reksohadiprojo Dan A. D. Tillman. 1986. Tabel Komposisi Pakan Untuk Indonesia. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Haryanto, B. 2012. Perkembangan penelitian nutrisi ruminansia. Wartazoa 22(4):169-177. Ikhwanti, A. 2018. Evaluasi Nilai Nutrisi dan Kandungan Tnnin pada Beberapa Tanaman Legum Tropis dan Hubungannya Terhadap Fermentabiltas Nutrien Secara In Vitro. Thesis. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Istirahayu, D. N. 1993. Pengaruh Penggunaan Ampas Teh dalam Ransum terhadap Persentase Karkas, Giblet, Limpa dan Ternak Abdominal Broiler. Tesis. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor Jayanegara, A., n. Toghtokhbayar, H. P. S. Makkar dan K. Becker. 2008. Tannins determined by various methods as predictors of methane production reduction potential of plants by an invitro rumen fermentation system. Animal Feed Science And Technology. 150: 230-237. Jayanegara A, Sofyan A. 2008. Penentuan aktivitas biologis tannin beberaqea hijauan secara in vitro menggunakan „Hohenheim Gas Test‟ dengan polietilen glikol sebagai determinan. Med Pet. 31:1 Jeanblain, C. 1991. Rumen Disfunctions. In: Rumen Microbial Metabolism and Ruminant Digestion, Ed. J.P. Jouany dalam Syahrir S, Wiryawan. K.G, Parakkasi A. Winugroho M. Dan Sari O. N. P 2009. Efektivitas Daun Murbei Sebagai Pengganti Konsentrat dalam Sistem Rumen in Vitro.Media Peternakan. 32:2. Khoiriah, M., S. Chuzaemi,and H. Sudarwati. 2016. Effect of flour and papaya leaf extract (Carica papaya l.) addition to feed on gas production, digestibility and energy values in vitro. Jurnal Ternak Tropika. 17(2):74-85. Kondo, M., K. Kita and H. Yokota. 2004. Feeding value to goats of whole-crop oat ensiled with green tea waste. Animal Feed Science and Technoogy,113: 1 – 4. Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak. 2008. Analisis Proksimat Ampas Teh. Fakultas Peternakan. Universitas Padjadjaran. Sumedang.
Makkar, H, P. 2003. Effect and fate of tannins in ruminant animal, adaptation to tannins, and strategies to overcome detrimental effects of feeding tannin-rich feeds. Small Ruminant Research. 49: 24125. Marthaeniyanto, E, dan S. Susanti. 2018. Fermentabilitas ruminal secara In Vitro suplementasi tepung daun gamal, kelor,randu dan sengon dalam konsentrat hijau. Jurnal Ilmu – Ilmu Peternakan. 28(3):13-223. McSweeney, C., B. Palmer, R. Bunch dan D. Krause. 2001. Effect of the tropical forage calliandra on microbial protein synthesis and ecology in the rumen. J,. Appl. Microbiol. 90: 78-88. McSweeney CS, Palmer B, McNeil DM, Krause DO. 2001. Microbial interactions with tannins: nutritional consequences for ruminants. J Anim Feed Sci Technol. 91: 83-93. Min B, R., W. E. Pinchak, R. C. Abderson, J. D. Fulford dan R. Puchala. 2006. Effects of condensed tannins suplementation level on weight gain and in vitro and in vivo bloat precursors in streers grazing winter wheat. Journal Animal Science. 84: 2546-2554. NASUTION, A. M. RIDWAN, R. ANWAR dan A. LATIEF. 1991. Pengamatan Deskriptif Rumput Kumpai di Kecamatan Kumpai dan Kotamadya Jambi. Berita Ilmu Pertanian. Hevea no 1 tahun vii hal 23-26. Omed, H. M., D. K. Lovett, dan R. F. E. Axford. 2000. Faeces as a Source of Microbial Enzymes for Estimating Digestibility. School of Agricultural and Forest Sciences, University of Wales, Bangor. Preston, T.R. dan R.A. Leng. 1987. Matching Ruminants Production System With Available Resources In The Tropic. Penambul Books. Armidale. Qori'ah, A., Surono, dan Sutrisno. 2016. Sintesis Protein Mikroba dan aktivits selulolitik akibat penambahan level zeolite sumber nitrogen slow release pada glukosa murni secara in vitro. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 26(2):1-7. Rahmawati, I.G.A.W.D. 2001. Evaluasi In Vitro Kombinasi Lamtoro Merah (Acacia villosa) dan Gamal (Gliricidia maculata) untuk Meningkatkan Kualitas Pakan pada Ternak Domba. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sajati, G. 2012. Kajian In Vitro Fermentasi tanin pada tepung kedelai terhadap produksi gas total dan metan secata in vitro. Indonesia Jornal of Food and Technology. 1(1):79-94 Sayuti N. 1989. Ruminologi. Padang (ID): Fakultas Peternakan Universitas Andalas Scalbert, A. 1991. Antimicrobial properties of tannins. Phytochemistry. 30: 3875-3883. Selly. 1994. Peningkatan Kualitas Pakan Serat Bermutu Rendah dan Amoniasi dan Inokulan Digesta Rumen. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sutardjo. 1996. Studi Penggunaan Ampas Teh Sebagai Pakan Domba. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tilley, J. M. A. Dan R, A. Terry. 1963. A two-stage technique for the in vitro digestion of forage crops. J. Brit. Grassland Soc., 18: 104-111 Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo, dan S. Lebdosoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Edisi 6. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Published
2022-06-29
How to Cite
Santika, F., Afzalanidan, A., & Muthalib, M. (2022). EFEK SUPLEMENTASI AMPAS TEH (Camellia sinensis) SEBAGAI SUMBER TANNIN TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, ENERGI METABOLISME DAN PRODUKSI PROTEIN MIKROBA HIJAUAN RUMPUT KUMPAI (Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Nees) SECARA IN VITRO. PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI AGRIBISNIS PETERNAKAN (STAP), 9, 180-190. Retrieved from http://jnp.fapet.unsoed.ac.id/index.php/psv/article/view/1605
Section
Articles